UTUSANINDO.COM(PADANG) – Kelurahan Lubuk Minturun terdapat sekitar 30 haktare lebih sawah yang biasanya mampu memproduksi 50 ribu karung padi. Namun, tahun ini produksi padi tersebut turun di bawah rata-rata. Kondisi ini cukup memprihatinkan mengingat konsep keamanan pangan yang diterapkan pemerintah
Anggota DPRD Padang, Delma Putra memanfaatkan agenda reses dengan menjemput aspirasi masyarakat. Mulai 24-25 November, Ketua Fraksi Gerindra ini berkeliling ke daerah pemilihannya sekaligus menyerap permasalahan konstituennya. Selama dua hari tersebut, Delma mendapat banyak masukan terhadap berbagai persoalan dari warga Koto Tangah.
“Masih banyak persoalan warga yang belum bisa diatasi Pemko Padang. Contohnya, produksi padi di Kelurahan Lubuk Minturun dan pembangunan infratruktur yang minim,” kata Delma ketika dijumpai di Gedung DPRD Padang, Senin (27/11/2017).
Menurut masyarakat, lanjut Delma, terjadinya penurunan produksi padi tersebut disebabkan mahalnya harga pupuk. Mengingat warga harus memenuhi kebutuhan mereka, mau tidak mau warga harus membeli pupuk yang murah dengan kualitas rendah.
“Persoalan ini harus menjadi perhatian Pemko Padang terutama Dinas Pertanian. Petani meminta kepada saya agar menyediakan pupuk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau,” tegas Delma.
Persoalan lain yang ditemukan Delma saat turun ke dapil yakni persoalan pembangunan jalan lingkung di Kompleks Asabri, Kelurahan Padang Sarai. Daerah tersebut belum tersentuh pembangunan jalan lingkung sejak 25 tahun lalu. Miris dengan kondisi tersebut, Delma sudah menganggarkan dana pembuatan jalan lingkung melalui dana pokok pikirannya tahun 2018.(BN)
Discussion about this post