UTUSANINDO.COM,(BATAM) – Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad menjadi pembina Upacara Pembukaan Perkemahan Pelayaran Lingkar Nusantara (Pelantara) 7. Upacara dilaksanakan di Kawasan Wisata Ocarina, Jumat (24/11).
Dalam amanatnya Amsakar menilai perkemahan Pelantara 7 sebagai upaya negara untuk menumbuhkan karakter, kecintaan anak muda terhadap bangsa. Tujuan lainnya adalah memberikan pemahaman kepada anak muda bangsa tentang begitu kayanya Republik Indonesia tercinta.
“Adik-adik yang berasal dari semua provinsi sudah melalui pelayaran ke beberapa daerah. Bangsa, Republik yang kita cinta hendaknya kita jaga,” kata Amsakar.
Harapannya dengan berkumpulnya anak muda terpilih dari seluruh Indonesia bisa terbangun sebuah rasa bahwa satu dengan yang lain merupakan bagian yang tumbuh bersama. Sehingga tidak ada lagi komunitas atau kelompok tertentu yang merasa paling baik, paling berjasa bagi negara. Karena kita semua berkontribusi untuk maju atau mundurnya bangsa ini.
“Karena kecakapan, kedisiplinan yang adik-adik miliki maka adik-adik terpilih pada Pelantara 7 ini. Saya yakin banyak anak bangsa yang berminat. Maka jaga kekompakan, solidaritas di antara teman-teman sekalian. Satu mendapat persoalan yang lain jadi bagian untuk menyelesaikan persoalan itu,” kata dia.
Pada pelayaran dengan Kapal Republik Indonesia (KRI) ini, ada 21 anak Batam yang ikut serta. Mereka bergabung dengan rombongan yang sudah berlayar lebih dulu dari Jakarta. Rute yang ditempuh yaitu Pelabuhan Belawan Sumatera Utara, kemudian ke Aceh untuk mengikuti Sail Sabang 2017. Selanjutnya ke Bengkulu, dan kembali ke Jakarta.
Komandan Satgas Pelantara 7, Letkol Laut (P) Sutrisno mengatakan total ada 890 peserta di atas kapal. Terdiri dari pramuka 400 orang, pembina 73 orang, Bakti Bela Negara 234 orang, pembina pelatih dan pendukung 26 orang, selebihnya adalah anak buah KRI.
“Kegiatan yang dilakukan di Batam itu perkemahan pesisir, bakti peduli lingkungan, pembekalan narasumber, serta pelayanan kesehatan masyarakat. Kemudian sasaran fisiknya di sini perbaikan sekolah, yayasan, posyandu di Tanjungsengkuang. Di Batam 22-25 November,” kata Sutrisno.
Sedangkan kegiatan lain yang akan dilakukan selama pelayaran yaitu berbagai tradisi TNI AL. Seperti mandi khatulistiwa, tabur bunga, minum air tujuh rasa, dan sebagainya. Tradisi ini merupakan hal yang dilakukan di seluruh KRI. Dan setiap pesertanya akan mendapat sertifikat karena telah mengikuti tradisi TNI AL tersebut.
“Pada Pelantara ini peserta juga akan mendapat pembinaan-pembinaan tentang kemaritiman, dan sebagainya. Harapannya semoga ke depan, 10-15 tahun lagi, mereka menjadi pejabat daerah memiliki visi kemaritiman yang baik. Itu tujuan kami,” pungkasnya.(mcb/bons)
Discussion about this post