UtusanIndo.com, Padang – Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatera Barat melakukan media briefing soal perkembangan harga 3 komoditas pangan yang bergejolak, di ruang rapat Excellence KPw Bank Indonesia Provinsi Sumbar, Selasa, 30 September 2025
Kepala perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat Mohamad Abdul Majid Ikram mengatakan, inflasi Sumatera Barat hingga agustus 2025 tetap terjaga dalam rentang sasaran 2,5 ± 1% (yoy)
“Perkembangan harga di Sumatera Barat pada Agustus 2025 tercatat inflasi 0,52% (mtm) atau 2,89% (yoy). Laju inflasi bulanan dipengaruhi peningkatan harga sejumlah komoditas pangan, khususnya cabai merah akibat rendahnya pasokan. Saran, bagaimana kalau masyarakat Sumbar kurangi konsumsi cabai merah, saya ngak makan cabai merah, saya makan saus cabai aja,” ujar Abdul Majid Ikram
Kepala dinas pangan Sumbar Iqbal Ramadi Payana mengatakan, pihaknya adanya TTIC melakukan distribusi ke masyarakat, Pasokan bahan pangan dengan SPJ belanja dilengkapi sesuau aturan berlaku, pembayaran sistem non tunai melalui bendahara
“Gerakan pangan murah mobil box keliling. Melakukan gerakan pangan murah di provinsi/ kabupaten/ Kota,” ujarnya
Menurut Iqbal, Januari- September 2025 sebanyak 720 kai melakukan gerakan pangan murah melalui mobil box keliling dilaksanakan 4 mobil TTIC Sumbar setiap hari kerja
“Kita mendorong Kabupaten dan Kota di Sumbar untuk terus melakukan gerakan pangan murah, agar masyarakat dapat terbantu”ujar Iqbal
Pemimpin Perum Bulog Wilayah Sumatera Barat Darma Wijaya mengatakan, pengedalian inflasi Sumbar pihaknya melakukan kerjasama dengan semua pihak.
“Pihaknya juga diminta penyerapan gabah, agar ada kepastian bagi petani,”ujar Darma Wijaya
Menurut Darma Wijaya, pihaknya melakukan stabilisasi pasokan, karena peran Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatera Barat yang sangat luar biasa.
“Semoga kolaborasi ini dapat terus ditingkatkan, agar visi dan misi Presiden RI Prabowo Subianto terwujud,” ujarnya
Discussion about this post