UtusanIndo.com, Padang- Partisipasi investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus meningkat. Data BEI mencatat jumlah investor telah mencapai 18,52 juta per 24 September 2025, dengan tambahan 3,65 juta investor baru sepanjang tahun.
“Pertumbuhan jumlah investor yang stabil menjadi faktor penguat fundamental IHSG,” ujar Kepala Divisi Riset BEI, Verdi Ikhwan, pada acara Workshop Wartawan Daerah 2025 dengan topik Market Update, Kamis (25/9/2025).
Hadir Direktur Perdagangan dan Pengawasan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, dan Kepala Kantor Perwakilan BEI Sumatera Barat, Early Saputra.
Lanjut Early, capaian ini juga dipengaruhi oleh sentimen global yang lebih kondusif. “Respons pasar terhadap kebijakan The Fed dan stabilitas makroekonomi nasional membuat investor lebih percaya diri. IHSG bahkan mampu rebound kuat setelah sempat tertekan pada pertengahan tahun,” ujar Verdi.
Data BEI menunjukkan, sepanjang periode 23 September 2024 hingga 24 September 2025, IHSG sempat anjlok ke level 6.254,024 pada 10 April 2025, namun berhasil pulih secara bertahap.
Momentum positif ini akhirnya mendorong indeks menembus level 8.000 untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp14.896 triliun dan total nilai perdagangan rata-rata Rp15,27 triliun per hari, BEI optimistis tren positif IHSG masih berlanjut hingga akhir tahun.
“IHSG masih memiliki ruang untuk penguatan, terutama jika stabilitas ekonomi nasional tetap terjaga dan kinerja emiten terus membaik,” ungkap Verdi, optimistis.
Dari sisi emiten, beberapa saham mencatatkan lonjakan luar biasa. Saham CDIA memimpin dengan pertumbuhan 789,47%, diikuti MLPT sebesar 749,86%, serta DCII dengan 612,11%.
Secara keseluruhan, 10 saham dengan pertumbuhan tertinggi menyumbang 1.100,816 poin terhadap IHSG. Namun, tidak semua saham bergerak positif. Emiten perbankan besar justru menjadi pemberat indeks.
Saham BBCA turun 19,64% dengan kontribusi negatif -128,788 poin, diikuti BMRI yang terkoreksi 22,98% atau -115,864 poin.
“Tekanan di sektor keuangan menjadi catatan tersendiri, namun masih dapat tertutupi oleh kinerja positif sektor lain,” tambah Verdi.
Namun, ungkap Verdi, Indeks Harga Saham Gabungan kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di level 8.126,558 pada penutupan perdagangan Rabu (24/9/2025).
Kenaikan tipis 0,02% ini sekaligus memperkuat tren positif pasar modal Indonesia sepanjang tahun berjalan.
Ia mengatakan, penguatan IHSG tahun ini mencapai 14,78% (year to date) atau bertambah 1.043,66 poin.
Kenaikan IHSG ditopang oleh kinerja positif sejumlah sektor, terutama teknologi, energi, dan bahan baku dasar yang konsisten tumbuh,” ujarnya
Verdi menambahkan, sektor IDXTECHNO menjadi penopang terbesar dengan kontribusi 370,061 poin, disusul sektor IDXENERGY sebesar 338,154 poin, serta sektor IDXBASIC yang menambah 272,699 poin.
“Kontribusi ketiga sektor ini menunjukkan adanya rotasi sektor yang sehat, seiring meningkatnya minat investor domestik dan asing,” ujarnya
Discussion about this post