UtusanIndo.com, PADANG- Anggota DPRD Sumatra Barat, dari Fraksi PDI-Perjuangan, Albert Hendra Lukman, jemput aspirasi masyarakat Kota Padang melalui Reses, juga akan terus memperjuangkan PIP, guna
terus meningkatkan pendidikan anak ke masa depan anak bangsa.
Kegiatan reses hari ke-2 Albert Hendra Lukman dalam menjemput aspirasi masyarakat Kota Padang, dipusatkan di kantor DPC PDI-Perjuangan Kota Padang, Selasa (29/10/2024) sore.
Dalam kegiatan tersebut, 300 masyarakat Kota Padang dari berbagai kelurahan hadir dalam agenda reses masa sidang pertama tahun 2024 ini. Peserta reses ini terdiri dari orang tua murid Program Indonesia Pintar (PIP), serta kader partai.
Albert Hendra Lukman, mengatakan, melalui perjuangan partainya, ada 3.000 orang penerima PIP mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Padang.
“Penerima PIP ini adalah keluarga kurang mampu secara ekonomi. Kami berharap orang tua murid bisa memanfaatkan dana tersebut, meski masih jauh dari biaya pendidikan secara umum. Bapak dan ibu gunakanlah dana PIP ini untuk keperluan pendidikan dan jangan dibelanjakan ke lain,” pesannya.
Selain level pendidikan tingkat SD, SMP dan SMA, kata Albert, mereka juga memperjuangkan beasiswa di tingkat pendidikan tinggi atau diberi nama Kartu Indonesia Pintar (KIP).
“kami juga memperjuangkan masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi untuk melanjutkan anaknya ke jenjang pendidikan tinggi,”jelas Albert.
Menurut dia, total penerima KIP dan PIP di Sumatra Barat mencapai 8.000 siswa dan mahasiswa.
Dalam kegiatan reses, Albert juga didampingi staf sekretariat DPRD Sumbar, staf fraksi PDI-P, anggota DPRD Kota Padang dari fraksi PDI-P, serta kader partainya.
Dalam masa reses Albert juga meminta, agar masyarakat tetap kompak dalam mendukung perekonomian dan investasi, sehingga Sumatera Barat, khusunya kota Padang bisa maju dan berkembang.
Masyarakat yang hadir juga bertanya, bagaimana jika ada kendala, seperti anggaran belum masuk atau siswa penerima sudah tamat.
Albert menerangkan, jika ada hal seperti itu, maka tunggu saja 15 Desember, jika belum masuk juga maka diminta untuk berkonsultasi, dan yang sudah menyelesaikan pendidikan bisa diusulkan pada adeknya yang masih sekolah.
“Kita berharap agar bapak-ibu tetap bersabar, karena anggaran ditutup setiap tanggal 15 Desember tiap tahun, dan bantuan jangan dibelokkan arahnya, pergunakanlah untuk kepentingan anak,” tegas Albert menjawab dan menutup kegiatan.(****)
Discussion about this post