UtusanIndo.com, Padang, 16 Oktober 2024 — Diskusi intens mengenai strategi pemerataan ekonomi masyarakat Sumatera Barat berlangsung hangat dalam pertemuan antara tiga tokoh berpengaruh dari sektor bisnis, akademisi, dan ekonomi kreatif. Pertemuan ini menghadirkan Sam Salam, seorang pengusaha terkemuka, Ioqo Alhamra, pemerhati ekonomi kreatif (ekraf), dan Prof. Ganefri, Senior eksekutif Universitas Negeri Padang (UNP) sekaligus akademisi dengan perhatian mendalam pada pengembangan daerah.
Dalam pertemuan tersebut ketiga tokoh ini membahas peran strategis sinergi antara sektor bisnis, pendidikan, dan ekonomi kreatif dalam mendukung pemerataan ekonomi di Sumbar. Diskusi ini diharapkan mampu menciptakan formula baru untuk memperkuat perekonomian masyarakat, khususnya di tengah tantangan global dan perkembangan teknologi yang pesat.
Sebagai pengusaha sukses yang bergerak di bidang properti dan perdagangan, Sam Salam menekankan pentingnya penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai ujung tombak ekonomi daerah. Menurutnya, pemerataan ekonomi dapat dimulai dengan memberikan akses lebih luas kepada UMKM terhadap modal, teknologi, dan pasar.
Sumatera Barat memiliki kekayaan budaya dan sumber daya yang besar, namun banyak pelaku UMKM yang masih kesulitan dalam mengakses pembiayaan dan pemasaran yang efektif. Kita butuh program kolaborasi antara swasta, pemerintah, dan akademisi untuk membuka akses tersebut,” ujar Sam Salam.
Ia juga menyoroti potensi besar sektor pariwisata yang, jika dikembangkan dengan baik, bisa menggerakkan ekonomi daerah melalui keterlibatan langsung masyarakat lokal dalam kegiatan wisata berbasis komunitas.
Sosok muda yang juga dikenal sebagai pianist ini menegaskan pentingnya sektor ekonomi kreatif dalam mendukung pemerataan ekonomi di Sumbar. Ioqo percaya bahwa sektor kreatif, seperti kuliner, seni, dan fashion, dapat memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi lokal.
“Kita tidak bisa hanya bergantung pada sektor-sektor tradisional. Generasi muda harus diberikan ruang untuk berkembang melalui ekonomi kreatif. Kita punya potensi besar dari keragaman budaya dan kreativitas masyarakat yang belum dikelola secara maksimal,” jelas Ioqo.
Ia menambahkan bahwa pemerintah perlu memperkuat infrastruktur digital dan memberikan edukasi yang memadai kepada pelaku ekraf agar mereka dapat bersaing di pasar yang lebih luas, baik nasional maupun internasional.
Di sisi lain, Prof. Ganefri menyampaikan pandangannya mengenai peran penting pendidikan dalam pemerataan ekonomi. Menurutnya, keterlibatan institusi pendidikan dalam pengembangan SDM yang berkualitas akan menjadi kunci keberhasilan ekonomi daerah.
“Pemerataan ekonomi tidak mungkin tercapai tanpa dukungan sumber daya manusia yang kompeten. Perguruan tinggi harus menjadi motor inovasi dan penggerak perubahan dengan menciptakan lulusan-lulusan yang siap terjun ke berbagai sektor, termasuk industri kreatif dan UMKM,” ujar Prof. Ganefri.
Beliau juga mengusulkan agar kurikulum di perguruan tinggi di Sumbar lebih banyak memasukkan program-program kewirausahaan dan digitalisasi, yang langsung bersinggungan dengan kebutuhan pasar saat ini. Menurutnya, hal ini akan mempersiapkan generasi muda untuk menjadi pelaku ekonomi yang tangguh dan inovatif.
Sinergi Tiga Pilar untuk Pemerataan Ekonomi
Pertemuan ini menekankan pentingnya kolaborasi tiga pilar utama, yaitu bisnis, akademisi, dan sektor ekonomi kreatif, dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan merata di Sumatera Barat. Sam Salam, Ioqo Alhamra, dan Prof. Ganefri sepakat bahwa keberhasilan pemerataan ekonomi di Sumbar tidak bisa hanya mengandalkan satu sektor saja.
Ketiga tokoh ini menyimpulkan bahwa peran semua pihak, termasuk pemerintah, sangat krusial untuk mengembangkan kebijakan yang mendukung akses UMKM ke teknologi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta memanfaatkan potensi ekonomi kreatif sebagai salah satu penggerak utama ekonomi daerah.
Dengan sinergi yang kuat antara pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat kreatif, Sumatera Barat diharapkan dapat menjadi model keberhasilan pemerataan ekonomi di tingkat nasional.
Discussion about this post