UtusanIndo.com, Padang – Ketua Sementara DPRD Provinsi Sumatera Barat, Irsyad Syafar memimpin Rapat Paripurna Istimewa Peringatan Hari Jadi Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Ke-79, Selasa 1 Oktober 2024 di ruang sidang utama Gedung DPRD Sumbar.
Hari ini, Provinsi Sumatera Barat telah berusia 79 tahun. sama dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang juga berusia 79 tahun. Untuk melihat apa yang telah dilakukan selama 79 tahun tersebut, maka jadikan momentum peringatan HUT Sumatera Barat ke 79 ini, sebagai sarana evaluasi untuk melihat sudah sampai sejauhmana perjalanan Provinsi Sumatera Barat mewujudkan cita-citanya.
Salah satu barometernya, masyarakat bisa melihat dan mengukur dimana standing posisi Provinsi Sumatera Barat dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia dan sampai sejauhmana peran dan kontribusi Provinsi Sumatera Barat dalam pembangunan Nasional.
“Tentu sudah banyak keberhasilan yang dicapai dan dalam 10 tahun terakhir, pasca dihantam gempa tahun 2009 dan pandemi covid 19 tahun di awal 2020, Provinsi Sumatera Barat yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari NKRI, terus melaju mewujudkan cita-cita dan tujuan pendirian NKRI yaitu masyarakat adil dan makmur,” ujar Irsyad pada kegiatan yang Mengangkat tema,” Sumbar Maju dan Bermartabat, Dengan semangat HUT Provinsi Sumatera Barat ke 79, kita jadikan pula sebagai titik awal untuk mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045 sebagaimana yang termuat dalam RPJPD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2025-2045”.
Dalam rapat paripurna yang dihadiri Plt Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy dan seluruh unsur Forkopimda Sumbar, Irsyad Syafar mengatakan bahwa sebuah keniscayaan, karena peringatan Hari Jadi Sumbar %ahun 2924 ini, dilakukan di tengah-tengah hantaman gelombong globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang sangat masif sekali. Karena terjadi degradasi nilai-nilai, norma dan budaya yang diyakini, termasuk nilai-nilai adat budaya minangkabau dengan filosofi ABS-SBK.
“Kita meyakini ABS-SBK dan mari kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu perlu me-replace atau memperbaharui komitmen dan nilai-nilai yang dianut tersebut secara terus menerus, agar tetap ada dan tetap terpatri di hati sanubari kita sebagai anak nagari,” ungkap Irsyad Syafar dalam rapat paripurna yang didampingi Wakil Ketua Sementara DPRD Sumbar, Evy Yandri Rajo Budiman dan Sekretaris Dewan Raflis.
Dikatakan Irsyad, Hari Jadi Sumbar tahun 2024 ini, sangat spesial bagi masyarakat Sumatera Barat, karena selain dapat hadir bersama-sama pada Rapat Paripurna DPRD Provinsi Sumatera Barat, juga banyaknya agenda-agenda yang telah dilakukan. Termasuk telah dilantiinya anggota DPRD Sumbvar periode 2024-2029.
“Kita mulai sejak awal September 2024 ini, dengan melakukan serangkaian kegiatan, Pameran Produk KRPL dan Pangan Lokal, Lomba Film Pendek Sejarah Berdiri Provinsi Sumatera Barat, Sumbar Alek, Pasa Ekraf dan Minang Foto, Minangkabau Bersepeda, Pekan Kebudayaan Daerah dan banyak yang lainnya,” ujar Irsyad Syafar.
Pada kesempatan itu, Irsyad Syafar mengucapkan terima kasih dan Penghormatan tinggi kepada Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia diwakili Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri, DR. Yusharto Huntoyungo, DR. Dr.Dino Pati Djalal, MA, Founder and Chairman of Foreign policy Community of Indonesia (FPC) serta Prof.Dr. Ir Musliar Kasim, MS yang hadir dalam rapat paripurna istimewa ini.
“Sebagai Anak Nagari, Peringatan HUT Provinsi Sumatera Barat kita lakukan setiap tahunnya dengan sangat meriah ini, jangan hanya menjadi agenda seremoni saja, tetapi hendaknya dapat menjadi momentum untuk melakukan evaluasi dan refleksi komitmen kita terhadap daerah dan masyarakat yang kita cintai ini,” ujarnya
Lanjut Irsyad Syafar, tapi pertanyaannya, sampai sejauh mana nilai-nilai dan jati diri masyarakat minang tersebut, masih bertahan dan masih dilaksanakan oleh masyarakat sumatera Barat dalam kehidupannya sehari-hari. Karena, sebagai masyarakat Sumatera Barat, jangan hanya larut dalam eforia dan bangga menjadi orang minang yang terkenal dengan adat istiadat, budaya dan keramahtamahannya. Tetapi yang lebih penting lagi, mengevaluasi apakah adat istiadat, budaya dan keramahtamahan tersebut masih diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
“Bung Hatta mengemukakan, ada 3 nilai-nilai yang menjadi ciri khas yang selalu dipegang oleh orang minang yaitu kebersamaan, islam dengan filofosi ABS-SBK, musyawarah dan mufakat. M Yamin pun mengemukakan pula, orang minang adalah orang parantau yang tangguh, pekerja keras dan tahan banting. Nilai-nilai itulah menjadi jati diri dan pembeda masyarakat minangkabau dengan masyarakat suku lainnya,” ujarnya.
Karena itu, lanjut Irsyad Syafar, pada peringatan Hari Jadi Provinsi Sumatera Barat yang diperingati setiap tahunnya, merupakan sarana yang tepat bagi seluruh elemen masyarakat Sumatera Barat, baik Pimpinan Daerah, DPRD, Perguruan Tinggi, Tokoh-tokoh masyarakat, ninik mamak, alim ulama dan pemuda-pemudi untuk mengevaluasi dan merefleksi nilai-nilai dan komitmen sebagai anak nagari minangkabau yang berfilosofi ABD-SBK.
“Memang kita akui, masih ada perdebatan di tengah-tengah masyarakat dan para tokoh-tokoh adat, kenapa tanggal 1 Oktober 1945 di jadikan tonggak lahirnya Sumatera Barat yang identik dengan masyarakat dan suku Minangkabau. Padahal Minangkabau sebagai sebuah entitas telah ada jauh sebelum lahirnya NKRI dan orang minang merupakan bagian penting dari terbentuknya NKRI,” ujarnya.
Dikatakan Irsyad Syafar, tokoh nasional dari Minang, M. Yamin, Bung Hatta, H. Agussalim, Natsir dan banyak tokoh-tokoh yang berasal dari minangkabau lainnya, merupakan promotor-promotor dan penggerak terbentuknya NKRI ini. Ada 16 orang pahlawan nasional dari Sumatera Barat yang ditetapkan oleh Pemerintah. Janji merupakan bukti nyata kontribusi dan peran penting masyarakat Sumatera Barat terhadap perjalanan NKRI ini.
“Perlu kita pahami bersama, bahwa yang kita peringati pada Hari ini, adalah terbentuknya Provinsi Sumatera Barat yang merupakan satu kesatuan dari pemerintahan daerah dan pemerintahan adat serta bagian dari NKRI. Memang, Sumatera Barat telah ada jauh sebelum terbentuknya NKRI, namun Sumatera Barat menjadi bagian yang sangat penting dari perjalanan terbentuknya NKRI itu sendiri.
“Penetapan tanggal 1 Oktober 1945 sebagai tonggak lahir Provinsi Sumatera Barat, tentu tidak mengurangi esensi yang seutuhnya dari minangkabau sebagai sebuah entitas dan etnis dengan filosofi ABS-SBK yang menjadi pandangan dan pegangan hidupnya. Nilai-nilai tersebut tetap ada dan akan terus ada dalam sanubari masyarakat minang yang tak lakang dek paneh dan tak lapuk dek hujan,” terang Irsyad.
Kondisi ini dapat dilihat dari IPM Provinsi Sumatera Barat tahun 2023 sudah mencapai 75.64, berada pada rangking 7 nasional dan 2 pulau Sumaterara. Tingkat Kemiskinan pada semester I Tahun 2024 hanya sebesar 5.97 %, jauh lebih baik di atas rata-rata nasional yang mencapai 9.03 %. Indek Gini Ratio atau tingkat ketimpangan pendapatan masyarakat pada Maret 2024 juga rendah yaitu sebesar 0.283. Kondisi ini menunjukan terdapatnya pemerataan pendapatan masyarakat Sumatera Barat antar daerah dan antar golongan di Sumatera Barat.
Namun demikian, tentu masih ada permasalahan-permasalahan yang belum sepenuhnya dapat kita selesaikan sesuai dengan target yang direncanakan, diantara pemerataan infrastruktur antar wilayah dan pertumbuhan ekonomi yang cenderung melambat. Belum sesuainya dengan target yang ditetapkan terhadap beberapa hal tersebut, faktor utamanya bukan karena kelalaian dari Pemerintah Daerah, tetapi lebih disebabkan karena keterbatasan fiskal daerah serta kondisi geografis daerah yang cukup sulit.ini tentu menjadi tugas dan kewajiban kita bersama, baik Pemerintah Daerah, DPRD, Perguruan Tinggi, pelaku ekonomi, perantau dan semua stakeholder terkait.
Meskipun hari ini, Provinsi Sumatera Barat telah berusia 79 tahun, gerak roda pembangunan dan pertumbuhannya masih terus berjalan untuk menjadikan Provinsi Sumatera Barat lebih maju dan masyarakatnya lebih sejahtera dan madani.
Masih banyak yang harus kita kerjakan dan kita perbuat untuk daerah yang kita cintai ini. Ke depan, tugas dan pekerjaan kita untuk menjadi Provinsi Sumatera Barat menjadi daerah yang maju, masyarakat madani dengan tetap mempertahankan jati diri sebagai orang minang dengan filosofi ABS-SBK ditengah-tengah hantaman masifnya perkembangan teknologi informasi, tidaklah mudah, bahkan mungkin semakin berat. Ditambah lagi dengan serangkaian peristiwa di tataran global dan regional, seperti perang Ukraina dan Rusia, gejolak di Palestina, tidak menentunya ekonomi global, perpindahan ibu kota Negara (IKN) serta terjadinya transisi kepemimpinan nasional dan daerah, tentu akan memberikan dampak terhadap daerah.
Peristiwa-peristiwa tersebut, akan memberikan tekanan yang cukup besar terhadap makro ekonomi daerah, TKDD dari Pemerintah Pusat ke Daerah dan potensi semakin terdegradasinya nilai-nilai budaya masyarakat Sumatera Barat akibat tidak adanya filter dari perkembangan teknologi yang sangat masif.
“Mari kita jadikan Peringatan Hari Jadi Provinsi Sumatera Barat ke 79 Tahun 2024 ini, sebagai momentum untuk membangun dan meningkatkan soladiritas, kebersamaan dan membangkitkan kembali semangat dan jati diri masyarakat Sumatera Barat seperti yang dikemukakan oleh Bung Hatta. M. Yamin dan tokoh-tokoh masyarakat Sumatera Barat lainnya,” ajak Irsyad.
Untuk memeriahkan HUT Provinsi Sumatera Barat ke 79 Tahun 2024 ini, terdapat Stand Pameran Braja Sakti yang merupakan kerjasama SMK 2, SMK 4 dan SMK 8 Padang yang disposori oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta dimeriahkan pula nanti oleh penampilan group menyanyikan lagu-lagu nostalgia minang.
Sebagai apresiasi terhadap masyarakat, lembaga pemerintahan dan Nagari yang telah menunjukan dedikasi dan prestasinya dalam membangunan Nagari.
Pada Rapat Paripurna Hari Jadi Sumatera Barat ke-79 ini, juga dilakukan penyerahan berbagai penghargaan, diantaranya Desa/ Nagari Berkinerja Baik dalam Pelaksanaan Konvergensi Penurunan Stunting di Provinsi Sumatera Barat Tahun 2024, Penilaian Kerapatan Adat Nagari Terbaik Tingkat Provinsi Sumatera Barat Tahun 2024, Penghargaan Kader Posyandu Berprestasi Tingkat Provinsi Sumatera Barat Tahun 2024, Penilaian Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Nagari/Desa/Kelurahan Berprestasi Tingkat Provinsi Sumatera Barat. (Pariwara)
Discussion about this post