UtusanIndo.com, Padang – Ketua Pengabdian dari Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang (UNP), Prof. Dra. Ernawati, M.Pd., Ph.D., memimpin kegiatan pengabdian masyarakat di Nagari Lubuak Batingkok, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota. Acara ini resmi dibuka oleh Sekretaris Nagari, Yeyen Fakhri Rezi, yang mewakili Wali Nagari Lubuak Batingkok.
Kegiatan ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi pariwisata dan memberdayakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di nagari tersebut sebagai upaya meningkatkan ekonomi lokal. Dua kelompok yang terlibat dalam program periode ini adalah Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan pelaku UMKM di bidang makanan serta busana.
Penguatan Pokdarwis disampaikan oleh Muhammad Yahdi, selaku Ketua Pokdarwis Kapalo Banda Taram, yang memaparkan beberapa materi penting, seperti semangat perintisan wisata, penyederhanaan mindset wisata dan produk wisata, pengembangan kegiatan wisata, wisata minat khusus, serta manfaat wisata bagi masyarakat. Ia juga menekankan perubahan positif dalam pola hidup, penurunan kriminalitas, dan peningkatan pendapatan yang bisa dicapai melalui sektor pariwisata, meskipun ada tantangan dalam pengelolaannya.
Selain melaksanakan program penguatan bersama Pokdarwis, program pengabdian lainnya dilaksanakan dengan pemetaan potensi UMKM, khususnya di bidang makanan dan minuman. Diskusi berfokus pada produk makanan ringan yang dihasilkan oleh pelaku UMKM setempat, dengan harapan mampu menciptakan resep standar untuk makanan khas seperti “buah inai jo lamang isi karambia bagulo.” Makanan ini direncanakan menjadi ikon kuliner nagari dan selalu hadir dalam acara-acara kenagarian melalui edaran resmi Wali Nagari.
Di bidang busana, UMKM membahas potensi pengembangan industri lokal seperti Baju Kuruang Basiba, yang diusulkan menjadi pakaian wajib dalam acara-acara adat. Pelaku UMKM busana juga diberikan pelatihan pembuatan dan pemotongan pola, menjahit bordir, serta teknik menjahit baju tradisional untuk meningkatkan kualitas produk mereka. Kegiatan lain juga mendiskusikan operasional usaha butik, usaha jahit umum, permak, serta pembuatan pakaian muslim dan seragam sekolah.
Pelaku UMKM makanan juga mendiskusikan tantangan mereka, termasuk belum adanya standarisasi resep produk, pemilihan bahan, ketidakmampuan menghitung keuangan dengan benar, dan naik-turunnya penjualan snack box. Melalui program pengabdian ini, diharapkan pelaku UMKM dapat meningkatkan kualitas dan konsistensi produk mereka serta memahami aspek keuangan usaha untuk berkembang lebih baik.
Dengan adanya kegiatan ini, Fakultas Pariwisata dan Perhotelan UNP berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat Nagari Lubuak Batingkok dalam pengembangan pariwisata dan UMKM agar dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal.
Discussion about this post