Beberapa hari yang lalu, personally, Cipotong Alay berkomunikasi dengan Yuliandre Darwis – the vice Governor candidate; calon wakil Gubernur untuk berpasangan dengan Epyardi Asda dengan “icon-Otewe” berkendaraan Sepeda Motor bermesin Turbo yang mampu dengan mudah menyalip kendaraan lainnya di pendakian Sitinjau Laut, bahkan sepeda motornya bisa melompati kendaraan apabila terjadi kemacetan. Garang – emang.
Sebelumnya memang Yuliandre Darwis sudah tercatat di manifest pesawat dan bahkan sudah boarding pada last flight untuk bersiap-siap mendaftar sebagai Paslon di KPU pada akhir bulan ini.
Dalam komunikasi telepon dengan Yuliandre Darwis; menyatakan confirm bersedia berpasangan dengan Epyardi Asda sebagai calon Gubernur untuk next periode; melawan petahana, tinggal beberapa hal yang perlu diselesaikan, walaupun tidak begitu krusial, namun bisa membuat Yuliandre Darwis yang berboncengan dengan Epyardi Asda dalam menentukan spedo-meter kecepatan mesin turbonya bisa diatur dan disesuaikan dengan kondisi kekinian di jalan raya yang sedikit macet dan sembrawut.
Bisa jadi speedo-meter sepeda motor yang bermesin turbo ini terlalu “ngebut” untuk mencapai sasaran, sehingga yang berboncengan “cameh-cameh” di pendakian Sitinjau Laut dengan kesulitan; disisi kiri bukit dan disisi kanan jurang, kalau perasaan yang berboncengan “cameh-cameh” tentu yang berboncengan turun dan memilih untuk kembali dengan memanggil “ojek on-line” to home, murah dan pengendara bisa mengatur kecepatan yang disukai oleh pelanggan.
Dalam kondisi tersebut, perlu duduk bersama, untuk menyamakan persepsi, agar dalam berboncengan perlu diatur irama keseimbangan agar dua penumpang yang berkendaraan dengan bermesin turbo tersebut bisa nyaman, aman dan kuat, sehingga kolaborasi antara penumpang dengan pengendara sepeda motor bisa menikmati perjalanan dalam menghadapi kontestasi Pilgub di Sumatera Barat tahun ini. Kereen kan ?
Mudah-mudahan kolaborasi Epyardi Asda sebagai Calon Gubernur dan Yuliandre Darwis sebagai Wakil Gubernur tetap aman dan kuat dalam “berperang” melawan petahana, dengan kondisi bahwa petahana diumpamakan sebagai “gulai cubadak baangekan” yang dianggap masih cukup lezat dan disukai, namun dipandang dari sudut kesehatan tentu beberapa nutrisi yang melengket di gulai cubadak baangekan tersebut jelas berkurang. Sedangkan posisi paslon penentang dengan jargon perubahan yang diumpamakan sebagai Fresh-Food; sedikit kurang lezat namun tetap sehat tentu tergantung juga dari selera dan life-style voters yang sudah punya keyakinannya untuk menjatuhkan pilihan; pilih lezat atau sehat.
Yang paling penting kerjasama kedua pasangan calon, berjalan lancar, nyaman dalam berkendaraan, sehingga tidak terjadi penumpang loncat dari sepeda motor yang bermesin turbo, turun dan memanggil ojek. Insya Allah, they are strong and firm. Alhamdulillah.
Discussion about this post