UtusanIndo.com, Padang – Jurnalis RRI Padang, Sri Darni kembali mencetak prestasi melalui karyanya yang bakal melenggang menuju pentas nasional, Kreatvesia 2024 di Kalimantan Selatan akhir Agustus 2024. Selaku produser, ia optimis karyanya yang berjudul Malin Kundang Mengaji dapat membuka cakrawala publik, pentingnya edukasi dan upaya pelestarian budaya nusantara.
Melalui video berdurasi 4 menit lebih, jurnalis yang kerap menjuarai kompetisi jurnalistik itu mencoba mengedukasi kaum muda di pelosok nusantara agar melestarikan warisan budaya daerah, karena sejatinya menurut Sri Darni yang akrab disapa Dani, masing-masing daerah memiliki keunikan atau kekhasan adat dan budaya yang harus terus digali.
Video pendek Maling Kundang Mengaji yang disutradarai Jonathan Tedja dengan pameran utama siswa kelas IV SD Khaira Ummah, Ganesha Anaka Fidalova mencoba menampilkan keseharian anak-anak di Ranah Minang yang dalam aktifitasnya senantiasa mengacu pada filosofi, Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah.
“Malin Kundang Mengaji, video kreatif yang mengisahkan peran orang tua dalam menanamkan nilai-nilai agama, adat dan budaya kepada anak sejak usia dini. Bagaimana mengarahkan anak agar mengisi waktu luangnya dengan kegiatan bermanfaat seperti mengaji, tahfiz dan lainnya,” papar Dani, Rabu, (31/7/2024).
Malin Kundang Mengaji menurutnya sarat dengan pesan moral dan pengrenalan warisan budaya Minang. Video ini mengangkat kisah Batu si Malin Kundang dengan destinasi wisata Pantai Aia Manieh yang sudah dikenal di berbagai pelosok nusantara bahkan mancanegara.
“Di video ini kita bisa mnyaksikan kepiawaian penulis meramu kisah hingga menjadikannya sebagai tontonan yang menarik dan menghibur. Bagaimana mengkolaborasikan alur cerita dengan pesona atau kekuatan daya tarik destinasi wisata hingga menghasilkan paket seni yang dikemas secara eksklusif.
Hal menarik yang menjadikan video ini berbeda dengan karya peserta lainnya adalah kreasi dan inovasi yang ditampilkan penulis.
“Ini bisa menjadi masukan juga bagi dunia pendidikan. Ruang bagi anak memperoleh materi pembelajaran tidak hanya berlaku di sekolah. Ada wadah lain yang bisa dioptimalkan sehingga anak tidak merasa bosan dengan suasana belajar yang monoton, sebagaimana diungkapkan Ganesha, pameran utama video pendek Malin Kundang Mengaji.
“Sembari belajar agama, kita bisa menikmati indahnya pesona alam Pantai Aia Manieh. Bisa melihat langsung Batu si Malin Kundang yang mengisahkan keduhakaan seorang anak pada ibunya. Suasana pantai yang bersih menjadikan kita lebih bersemangat dalam suasana berwisata yang mengasikkan,” ungkap pelajar kelas IV SD yang telah meraih sejumlah penghargaan bidang seni tari, modelling tingkat provinsi, nasional maupun internasional.
Video Malin Kundang Mengaji didukung pemain pemula berbakat, Lenggogeni (Wartawati Harian Singgalang), Radit, Nadin, Daffa dan tim kreatif lainnya.
Discussion about this post