UtusanIndo.com, Kuala Lumpur— Kegiatan pengabdian internasional diikuti oleh 4 Dosen Pascasarjana Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)Universitas Negeri Padang (UNP) yang mewakili Prodi S3 Pendidikan IPA(Prof. Dr. Festiyed, MS) dan Prodi S2 Pendidikan Fisika (Dr. Yulkifli, M.Si. ), Prodi S2 Pendidikan Biologi (Dr. Yuni Ahda, MSi) dan Prodi S2 Pendidikan Kimia (Alizar, S.Pd, MSc, Ph.D) melaksanakan program Pengabdian Masyarakat Internasional di Sekolah Indonesia Luar Negeri pada, Kamis (2/11). Kesempatan ini dimanfaatkan pula untuk penandatanganan perjanjian kerja sama (MoA) antara FMIPA UNP dengan Pimpinan SIK Kuala Lumpur sebagai realisasi IKU 5 dan IKU 6.
Pengabdian Masyarakat Internasional, adalah skema pengabdian masyarakat dengan menggunakan dana internal Universitas yang dilaksanakan oleh beberapa tim dosen, berkolaborasi dengan perguruan tinggi atau institusi luar negeri, dan ditujukan kepada masyarakat sasaran sesuai dengan kelompok sebagai berikut: Masyarakat Dunia Usaha (kecil, menengah); Masyarakat di Instansi Pemerintah; Perorangan atau Kelompok Masyarakat (tidak/kurang produktif); dan Unit Layanan Masyarakat (Non-Profit).
Sekolah Indonesia Luar Negeri(SILN) adalah sekolah yang didirikan oleh pemerintah yaitu Dinas Pendidikan Nasional yang merupakan sekolah yang berada di wilayah kerja KBRI di bawah naungan Bimbingan Pendidikan Nasional. SILN layanan pendidikan anak-anak Indonesia di Malaysia diberikan melalui Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK), Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), Sekolah Indonesia Johor Bahru (SIJB), Community Learning Center (CLC), dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Dalam memberikan pelayanan dan menunjang kualitas pendidikan pada CLC terdapat 2 klasifikasi guru yaitu Guru Lokal/Pamong dan Guru Bina. Guru Lokal/Pamong adalah warga negara Indonesia yang direkrut oleh pihak perusahaan untuk mengajar dengan minimum berijazah SMA/SMK. Tahun 2023 Potensi lulusan setiap tahun pada jenjang menengah pertama sekitar 1.300 hingga 1.500 anak pertahun tidak sebanding dengan daya tampung SMA/SMK SIKK, sedang daya tampungnya hanya sekitar 150 pertahun. Salah satu Porgram yang dimiliki CLC ada program Pelatihan yang dilakukan berkelanjutan dan diperuntukkan bagi pengelola di CLC dalam pelbagai bentuk, baik Pusat Kegiatan belajar Masyarakat (PKBM), Rumah Pintar, pengelola Homeschooling.
Di Kota Kualalumpur saja terdapat 8 pusat belajar yang disebut Sanggar Belajar (SB) yakni SB Kampung Baru, SB Kepong, SB Gombak, SB Hulu Klang, SB Sentul, SB Subang Mewah, SB Kg Lindungan, dan SB PPWNI Klang. SB ini kusus mengelola pembelajaran anak keturuan indonesia yang belum mempunyai dokumen lengkap utk masuk ke sekolah formal. Nanti setelah mereka mendapatka ijazah paket A dan B akan diuruskan dokumennya untuk dapat melanjutkan pendidikan ke sekolah formal.
Pengabdian yang dilaksanakan baru terjangkau di satu SB Sentul dengan 40 siswa dari kelompok TK ,SD sampai SMP dengan diajar hanya oleh 2 orang guru . Kegiatan pengabdian berupa kegiatan Pendampingan dalam pengembangan materi pembelajaran diantaranya :
a. Memberikan pendalaman materi untuk materi yang bermasalah terintegrasi etnosains dan etno religi
b. Memberikan kiat-kiat dan strategi dalam menyampaikan materi di atas dengan bantuan presentasi berupa Power Point.
c. Memberikan pencerahan tentang pembuatan bahan ajar yang baik dari sisi penyajian materi terintegrasi etnosains dan etno religi.
d. Pembimbingan pembuatan bahan ajar yang menarik perhatian siswa.
Namun terbatas waktu hanya bisa pemberian materi kepada siswanya. Dengan demikian perlu program terjadwal untuk membantu anak- anak Indonesia yang ada di Malaysia.
Discussion about this post