Namun, pengakuan tersebut suatu waktu dapat dicabut kembali apabila warisan itu tidak aktiv atau tidak dijaga dan dilestarikan dengan baik.
Dalam upaya mengaktivasi warisan budaya tak benda yang telah mendapat pegakuan pemerintah pusat dan dunia tersebut, dengan menggunakan dana pokok-pokok pikirannya, Ketua DPRD Sumbar Supardi berinisiatif untuk menggelar Festival Warisan Budaya Tak Benda (Intangibel Cultural Haritage Festival) pada 12 sampai 17 Oktober 2023 di Payakumbuh.
Ketua DPRD Sumbar Supardi mengatakan, kegiatan festival yang akan digelar tersebut merupakan bagian untuk terus mengenalkan atau memasyarakatkan warisan budaya tak benda yang ada di Sumatera Barat.
“Ini upaya kita untuk mengenalkan dan memasyarakatkan warisan budaya tak benda kita terkhusus kepada generasi muda, sehingga seluruh generasi muda tetap mengetahui warisan budaya yang ada,” ujar Supardi pada Jumpa Pers, Senin (04/9/2023) diruang khusus 1 kantor DPRD Sumbar yang dihadiri kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Syaifullah.
Supardi menambahkan, selain untuk melestarikan, kegiatan yang akan digelar ini juga untuk menjadikan warisan budaya tak benda menjadi objek destinasi wisata unggulan di Sumatera Barat.
“Kalau objek wisata, setiap daerah mungkin punya tempat wisata unggulan yang indah dan eksotis. Tapi kalau budaya berbeda disetiap daerah, makanya kita tonjolkan budaya kita untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara,” kata Supardi.
Supardi berharap kegiatan yang digelar ini dapat terus menambah kebanggaan masyarakat Indonesia khususnya Sumatera Barat terhadap warisan budaya tak benda.
“Kalau dunia luar mereka lebih dahulu telah melakukan branding terhadap warisan budaya tak benda. Kita berharap masyarakat bisa upgrade atau kolaborasi beberapa budaya yang ada di Sumbar, sehingga bisa menjadi unggulan pariwisata dan menambah income perkapita, pertumbuhan ekonomi naik,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Syaifullah mengatakan, festival yang akan digelar tersebut mengangkat tema Suara Dalam Diri, Dinas Kebudayaan Sumbar juga telah menggelar sosialisasi terkait festival tersebut.
“Kegiatan yang kita gelar merupakan bentuk perlindungan dan pelestarian Warisan Budaya, khususnya warisan tak benda. Nantinya dalam Festival itu akan ditampilkan sejumlah Warisan Budaya tak Benda dari sejumlah daerah,” kata Syaifullah.(**)
Discussion about this post