Bimtek Tahap IV ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang diadakan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat dengan dukungan dana Pokir Ketua DPRD Sumbar, Supardi, sejak 2022 lalu.
Dalam acara pembukaan Bimtek Tahap IV di ballroom Grand Rocky Hotel, Jumat sore 28 Juli 2023, Supardi menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan ini telah dirancang sedemikian rupa demi mendorong percepatan digitalisasi dunia pendidikan di Sumbar, khususnya Payakumbuh sebagai pilot project.
“Ini Bimtek yang serius, bukan Bimtek sembarangan,” kata Supardi saat menegaskan keseriusan dirinya selaku Ketua DPRD bersama Pemprov dalam program ini.
“Sejak tahun lalu, kita sudah lewati 3 tahapan Bimtek dengan materi yang berkesinambungan, serta narasumber yang mumpuni di bidangnya,” tambahnya.
“Materi-materi yang diberikan narasumber tidak hanya penting dan berkesinambungan, tapi juga disampaikan dengan metode pedadogis,” katanya lagi sambil menambahkan bahwa tanpa metoda pedadogis penyampaian materi bisa menjadi percuma.
Tokoh asal Payakumbuh itu juga menyampaikan bahwa meski tidak akan menjawab semua problematika dunia pendidikan, Bimtek ini setidaknya menyediakan bekal bagi guru-guru untuk mengintegrasikan diri dengan Kurikulum Merdeka yang berkait erat dengan digitalisasi pembelajaran.
Di samping itu, ia juga menekankan pentingnya memberi dimensi psikologis dalam pemahaman dunia digital. Menurutnya, selama ini guru cendrung terspesialisasi di bidang ajarnya masing-masing.
“Guru matematika, misalnya, hanya fokus ke ilmu matematika dan cendrung mengabaikan psikologi. Karena itu, dalam Bimtek tahap akhir ini, kita juga masukkan materi soal psikologi agar pemahaman digital juga diikuti pemahaman psikologi, agar peran guru sebagai mediator makin optimal,” katanya saat diwawancarai sebelum membuka kegiatan.
Salah satu guru yang mengikuti Bimtek dari tahapan pertama, Marisa Imral dari SMA 1 Payakumbuh, mengatakan dirinya mendapat banyak manfaat setelah mengikuti rangkaian kegiatan.
“Bagi saya menarik. Tahap 1 dan 2 itu soal-soal dasar seperti public speaking, memanage kelas agar proses pembelajaran jadi menarik. Kemudian belajar membuat media belajar digital seperti buat vidio, buat foto dan lain-lain,” ujarnya.
“Di tahap 3 yang lalu kita belajar soal tools-tools digital yang bisa digunakan untuk menunjang proses pembelajaran ditigital. Intinya Bimtek ini menarik konsepnya, berkelanjutan juga,” tambahnya.
Menurut guru yang mengajar olahraga itu, Bimtek ini bisa membantunya mengembangkan media pembelajaran. Hal ini penting baginya terutama karena mata pelajaran yang diajarkannya akan makin menarik bagi siswa.
Di tahap terakhir ini, 100 guru peserta Bimtek akan mengikuti penguatan materi. Selain itu, juga akan ditambahkan materi terkait psikologi.
“Saya pikir materi psikologi ini perlu,” lanjut Marisa, “biar pengetahuan-pengetahuan yang sudah diperoleh sebelumnya menjadi balance.”
Keseluruhan tahapan Bimtek ini merupakan program bernama Creative Learning in Digital Age yang dirancang para ahli dari Yayasan Pintar. Selain untuk guru SMA, program ini juga dijalankan pada guru SMK Kota Payakumbuh yang juga mengikuti 4 tahapan Bimtek.
Bimtek untuk guru SMA/SMK Payakumbuh sendiri merupakan pilot project dalam program yang skalanya akan diperbesar hingga tingkat Provinsi jika dalam evaluasi dinilai berhasil. (*)
Discussion about this post