UTUSANINDO.COM, PADANG – Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus mengajak masyarakat untuk memberikan suaranya pada calon yang tepat saat perhelatan demokrasi yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 20024 untuk Pemilu serentak (Pileg & Pilpres), kemudian juga pada Pilkada serentak 2004 pada tanggal 27 November 2024 mendatang.
“Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih anggota legislatif, Presiden dan Wakil Presiden. Kemudian Bupati & Wakil Bupati, Walikota & Wakil Walikota serta Gubernur & Wakil Gubernur yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil,” ujar Politisi PAN ini.
Hal itu disampaikan oleh Guspardi dihadapan peserta sosialisasi KPU bertema ” Pendidikan pemilih pemilu serentak 2024″, hasil kerjasama Komisi II dengan KPU RI, bertempat di aula gedung pertemuan RM Sambalado, Simpang Jagung, Pariaman, Sumatera Barat, Rabu (28/12).
Legislator dapil Sumatera Barat 2 itupun menggarisbawahi, pada saat memasuki masa-masa Pemilu, para elite politik berlomba untuk mendapatkan simpati masyarakat. Yang perlu diwaspadai salah satunya adalah politik uang. Politik uang memiliki potensi yang bisa merugikan, karena ada kecenderungan jika sudah berhasil memenangkan suara akan ada upaya untuk mengembalikan modal yang dikeluarkan sebelumnya. Politik uang jelas akan sangat merugikan bagi kemajuan bangsa dalam sistem demokrasi di Indonesia.
Untuk menciptakan pemilu yang bersih sangat dibutuhkan pemahaman masyarakat akan bahaya politik uang itu. Sungguhpun begitu,masyarakat juga jangan sampai pula golput. Sebab, satu suara dari masyarakat akan sangat berpengaruh. Biasanya, perilaku golput dilakukan orang yang apatis. “Gerakan golput sama bahayanya dengan politik uang, jangan golput dan tolak politik uang,” pesan Guspardi yang akrab disapa Pak GG ini.
Oleh karena itu, sebagai pemilik hak suara untuk memilih dalam pemilu dan pilkada serentak 2024, masyarakat harus mampu menilai calon yang terbaik dan berikan suara kepada calon yang tepat. Pilihlah calon yang dinilai dapat mendengarkan aspirasi masyarakat agar pembangunan yang akan dilakukan sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat. “Bagaimanapun, pemimpin itu adalah cerminan dari rakyatnya, jadi jangan salah memilih pemimpin,” pungkas anggota Baleg DPR RI tersebut.
Discussion about this post