UTUSANINDO.COM, Bukittinggi- Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat Wahyu Purnama A mengatakan, pasar memegang peran penting dalam perekonomian. Tidak hanya sebagai tempat bertemunya pedagang dan pembeli, tempat yang menjual kebutuhan pokok, namun pasar menjadi salah satu indikator perkembangan ekonomi di suatu daerah dan tempat perputaran uang dalam jumlah yang besar.
Meskipun saat ini telah banyak aplikasi e-commerce mendukung jual-beli barang secara online, namun peran pasar tidak tergantikan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran pasar bagi perekonomian.
“Untuk mendukung kelancaran transaksi di pasar, kita menggunakan Rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah, yang mungkin mayoritas digunakan saat ini berupa uang kartal yaitu uang kertas dan uang logam,” ujar Wahyu Purnama A
Menurut Wahyu Purnama A, seiring berkembangnya perekonomian, teknologi dan sistem pembayaran, dimana konsumen ingin segalanya dilakukan dengan mudah dan cepat, namun tidak mengurangi keamanan, kenyamanan dan kehandalan dalam bertransaksi. Maka muncul berbagai inovasi dalam sistem pembayaran, untuk mendukung transaksi pembayaran secara non-tunai.
“Mencermati perkembangan saat ini, terutama pasca pandemic, kiranya sudah saatnya para pelaku ekonomi, terutama pedagang memiliki alternative pembayaran tunai dan non tunai,” ujarnya
Hal ini sekaligus meningkatkan kelas para pedagangnya, dengan melakukan transaksi non-tunai dalam bertransaksi.
Berkenaan dengan hal tersebut, Bank Indonesia yang memiliki tujuan tunggal yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah, dan memiliki tugas utama menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta menjaga stabilitas sistem keuangan.
Oleh karena itu, Bank Indonesia sebagai otoritas Moneter dan Sistem Pembayaran terus mengembangkan dan mengakomodir inovasi dalam sistem pembayaran non tunai.
Pengembangan dilakukan terhadap berbagai aspek seperti ketentuan dan aspek teknis operasional, yaitu keamanan, kecepatan dan kehandalan sistem pembayaran dala
Transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat seiring dengan perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.
Pada Triwulan III 2022, nilai transaksi uang elektronik (UE) tumbuh 35,79% (yoy) dan nilai transaksi digital banking meningkat 29,47% (yoy).
Peningkatan digital banking diperkuat perluasan QRIS yang mencapai sebanyak 21,8 juta merchant se-Indonesia, sementara di Sumatera Barat tercatat 321.698 merchant pada Oktober 2022.
serta digital payment yang sebanyak 25,1 juta pengguna se-Indonesia, sementara di Sumatera Barat sebanyak 347.187 pengguna (data periode September 2022) atau 68,26% dari target kami untuk menumbuhkembangkan pengguna baru QRIS sebanyak 386 ribu
Guna mendukung perkembangan ekonomi, penggunaan pembayaran digital dan mendorong konsumsi masyarakat, Bank Indonesia bersinergi dengan beberapa kementerian menumbuh kembangkan implementasi program S.I.A.P QRIS (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai QRIS) untuk mendukung peningkatan digitalisasi daerah, governance pengelolaan keuangan dan peningkatan pendapatan daerah.
Secara kuantitas hal ini sejalan dengan pencapaian 15 juta pengguna baru QRIS pada 2022.
Penggunaan QRIS dalam berbagai transaksi di Pasar dapat memudahkan pedagang dan konsumen dalam bertransaksi dan meningkatkan peran pasar dan pedagangnya dalam mendukung perekonomian.
Manfaat lainnya yang dapat dirasakan antara lain:
1) Pembayaran dilakukan secara higienis, tanpa bersentuhan
Transaksi tercatat dan bagi pedagang dana akan langsung masuk rekening, Tidak perlu uang kembalian & bebas risiko pencurian dan uang palsu, Pengelolaan keuangan lebih tertata, murah dan bebas biaya bagi usaha mikro
Untuk itu kami (Bank Indonesia) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia menginisiasi program Pasar Rakyat dan Pusat Perbelanjaan S.I.A.P QRIS di seluruh Indonesia seperti yang saat ini kita lakukan dengan mengimplementasikan kanal pembayaran QRIS dalam ekosistem Pasar, baik untuk transaksi pada pedagang pasar, pembayaran retribusi pasar, dan yang lainnya
Kami sangat senang melihat perkembangan penggunaan QRIS pedagang hingga lebih dari 50% pedagang telah mengimplementasikan penggunaan QRIS sebagai kanal pembayaran utama yang digunakan di pasar.
Terdapat beberapa Pasar yang telah kita resmikan menjadi Pasar dan Pusat Perbelanjaan S.I.A.P QRIS:
a. Tahun 2021 : Pasar Kuliner Padang Panjang, Basko Grand Mall, Transmart Padang
b. Tahun 2022 : Pasar Raya, Pasar Lubuk Buaya, Pasar Siteba Kota Padang.
Dan saat ini kita, akan sama-sama meresmikan 4 pasar sekaligus yang S.I.A.P QRIS yaitu Pasar Atas, Pasar Bawah, dan Pasar Aur Kuning Kota Bukittinggi, serta Pasar Serikat C Batusangkar Kab. Tanah Datar.
Dengan peresmian S.I.A.P QRIS mengindikasikan bahwa ekosistem pembayaran non tunai pada pasar tersebut telah berkembang menjadi lebih digital yaitu dengan menerima metode pembayaran melalui scan QRIS menggunakan aplikasi digital payment pada handphone dan menjadi metode utama yang perlu kita dorong penggunaannya.
Kami harap peresmian ini menjadi langkah awal kita untuk secara bersama dan konsisten mendukung pelaksanaan transaksi non tunasi di pasar sekaligus mendorong perekonomian di pasar Rakyat khususnya Pasar Atas, Pasar Bawah, dan Pasar Aur Kuning Kota Bukittinggi, serta Pasar Serikat C Batusangkar Kab. Tanah Datar.Insya Allah program yang baik ini akan semakin kami perluas dan dapat meningkatkan kapabilitas dari setiap pedagang di Pasar Rakyat sehingga semakin mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Sumatera Barat,” ujarnya (relis)
Discussion about this post