UTUSANINDO.COM, Padang – Anggota DPR RI asal Sumatera Barat Guspardi Gaus menyambut baik dengan diluncurkannya buku Ensiklopedia Buya Hamka Jilid II bertempat di Perguruan Thawalib Padang Panjang.
“Pertama tentu kami atas nama tuan rumah memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Pak Rektor dimana Uhamka bekerja sama dengan Suara Muhammadiyah dan Yayasan Thawalib meluncurkan Ensiklopedia Buya Hamka Jilid II dan meluncurkannya di Perguruan Thawalib Padang Panjang,” ujar Guspardi yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina Yayasan Thawalib di Padag Panjang Rabu (13/7).
Jelas peluncuran Ensiklopedia tersebut sangat tepat. Sebab, berbagai kalangan yang ingin mengetahui sekolah Buya Hamka banyak berkunjung ke Thawalib Padang Panjang. Beberapa waktu lalu ketika Anwar Ibrahim (Mantan Wakil Perdan Menteri Malysia) menghadiri sebuah acara di Padang, tiba tiba secara spontanitas tanpa protokol datang ke Perguruan Thawalib dengan alasan ingin melihat langsung tempat Buya Hamka pernah menuntut ilmu, jelas Politisi PAN ini.
Legislator kelahiran Bukittinggi itupun menjelaskan, sejarah panjang Perguruan Thawalib Padang Panjang yang berdiri pada tahun 1911. Artinya sudah berusia lebih dari satu abad dan merupakan lembaga pendidikan Islam tertua memiliki akar sejarah yang kuat terhadap pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia.
Acara peluncuran buku terasa istimewa dengan hadirnya Prof.Dr. M. Amin Abdullah guru besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang memberikan kuliah umum dengan mengupas secara lengkap tentang sosok Buya Hamka dalam berbagai dimensi aspek. Pak Amin Abdullah menyampaikan pada tahun 1917 Syekh Abdul Karim Amrullah (Ayahanda Buya Hamka) bertemu dan berdiskusi dengan Kiyai Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah terkait mengenai pembaharuan pendidikan islam. Termasuk akar sejarah terhadap perjalanan hidup Buya Hamka yang bersekolah di Perguruan Thawalib.
Buya Hamka sekolah di Perguruan Thawalib yang dulunya bernama Sumatera Thawalib pada usia 10 tahun. Ia bersekolah di tempat ayahnya Syekh Abdul Karim Amrullah atau dikenal sebutan Inyik Rasul memimpin sekolah tersebut. Pada masa Inyik Rasul tersebut dilakukan pembaharuan pendidikan Islam di Thawalib dari sistim halaqah kepada sistim klasikal.
Pembahasan secara mendalam semakin lengkap disampaikan oleh Dr. Pramono dan Rifma Ghulam Dzaljad dalam bedah buku ensiklopedia Buya Hamka jilid II tersebut.
“Semoga dengan diluncurkannya buku Ensiklopedia Buya Hamka Jilid II merupakan lanjutan dari buku pertama yang telah di terbitkan tahun lalu, dapat menjadi referensi bagi kita semua dan generasi muda dapat mengetahui perjalanan peguruan Thawalib ini mulai dari zaman pra kemerdekaan, zaman kemerdekaan, zaman orde lama, zaman orde baru sampai zaman paska reformasi,” pungkas anggota Baleg DPR RI tersebut.
Discussion about this post