UTUSANINDO.COM , PADANG– Setelah melakukan lonching serentak pada 14 Juni 2022 di KPU RI, maka KPU Provinsi kabupaten dan kota se-Indonesia, termasuk Provinsi Sumatera Barat.
Menyikapi sosialisasi persiapan KPU Sumbar dalam rangka melakukan pendidikan pemilih secara luas, pada 28 Juni 2022, disalah satu kafe seputar GOR H.Agus Salim, yang dihadiri puluhan Jurnalis Sumatera Barat.
Ketua KPU Sumbar Yanuk Sri Mulyani, mengatakan kalau kesiapan KPU Sumbar sudah siap untuk melaksanakan Pemilu serentak tahun 2024, maka perlu disosialisasikan pada masyarakat melalui berbagai berita, sehingga opini baik dan minat masyarakat semakin meningkat.
“Kami memahami, sebagai pilar ke-4 Media merupakan salah satu yang utama untuk bisa memotivasi masyarakat dalam mengikuti pemilu 2024 mendatang, dan sebagai pembentuk opini positif terhadap semua tahapan yang ada,” tutur Yanuk.
Ditambahkan Yanuk, selama ini media juga sudah melakukan kerjasama yang baik dengan KPU, sehingga selama ini tahapan dan pelaksanaan menjadi baik, khususnya pada pemilu tahun 2019 lalu.
Pernyataan Yanuk juga diperjelas Kordinator Divisi sosialisasi dan partisipasi masyarakat Izwaryani atau kerap dipanggil Adiak, dimana pemilu presiden serta legislatif mendatang sudah dipastikan pada 14 Februari 2024, berdasarkan keputusan KPU RI nomor 3 tahun 2022.
“Kalau kemarin masih ada gonjang-ganjing pelaksanaan pemilu, maka melalui keputusan KPU RI sudah dipastikan tanggal 14 Februari 2024, dan semua tahapan sudah mulai kita lakukan, termasuk melakukan sosialisasi pada masyarakat,” tutur Izwaryani.
Ditambahkannya, dalam sosialisasi sangat perlu bantuan berbagai pihak,termasuk Media agar masyarakat bisa mempergunakan hak-nya dalam pemilu mendatang, melalui edukasi yang baik.
“Kami juga tidak keberatan untuk dikoreksi, asalkan hasrat memilih masyarakat jangan sampai menurun, sehingga partisipasi tetap tinggi, dengan cara mendorongnya sehingga kualitasnya juga terbangun,” tambah Adiak.
Dia juga mengatakan, pemilih merupakan raja, sebagai pemegang kedaulatan, sehingga perlu untuk diajak mempergunakan semua hak dalam memilih pemimpin yakni Presiden dan wakil mereka di DPR-RI, DPRD, dan DPD-RI.
Kalau menilik pemilu 2019, tampaknya kualitas masyarakat sudah mulai meningkat, terbukti ketika ada yang membagikan uang namun tidak memiliki suara, membuktikan kalau masyarakat mau menerima namun tidak merubah pilihan.
“Harapan kita kedepan masyarakat memiliki pendirian dalam memilih pemimpin serta wakil-wakilnya, dan mengabaikan semua pengaruh, termasuk politik uang,” tambah Adiak.
Selain Izwaryani berbagai keterangan juga ditambahkan komisioner lainnya, seperti Gebril Daulai dan Yuzalmon, dimana himbauan dalam pemilu 2024 terfocus pada peningkatan kualitas serta kuantitas pemilih, baik pemula maupun generasi old.
Apa lagi saat ini sudah ada 26 partai politik yang mendaftar, bisa jadi sampai verifikasi mencapai lebih dari 30 parpol, tentunya harus sesuai dengan undang-undang agar bisa menjadi kontestan pada pemilu 2024, melalui tahapan yang ada.
Kalau selama ini ada opini mengatakan KPU itu curang, dan mengotak-atik suara rakyat, semua itu gak benar, karena peluang untuk itu tidak ada, karena bisa dilihat dengan kasat mata masyarakat, terkhusus saksi presiden serta DPR-RI, DPRD, dan DPD.
“Yakinlah, kami tidak akan pernah curang dalam menyelenggarakan pemilu, karena semua pihak bisa mengawasi dan kecurangan pasti akan terungkap, maka jangan ragu, mari gunakan hak pilih kita semua demi bangsa ini,” tegas Adiak lagi.
Diskusi yang diawali dengan Copi morning, dan dihadiri hampir semua komisioner diantarnya Ketua Yanuk Sri Mulyani, Kordiv Izwaryani, Gebril Daulai dan Yuzalmon, termasuk sekretaris Firman, beberapa Kabag, dan kasubag diantaranya Yusrifal Yakub merupakan motor acara diskusi dan berada di bagian sosialisasi dan parmas, dibantu beberapa staf yang aktif agar acara berjalan sukses.
Discussion about this post