JAMBI – Gubernur Jambi, Al Haris, menegaskan, Pemerintah Provinsi Jambi telah berkomitmen dalam upaya membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kesehatan, salah satunya dengan menyediakan beasiswa bagi tenaga kesehatan, dokter, S2, S3, dan tenaga penyuluh serta mengadakan seminar dan pelatihan.
Hal tersebut ditegaskan Al Haris pada Pembukaan Seminar Nasional Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jambi Tahun 2022, bertempat di Ruangan Video Conference Rumah Dinas Gubernur Jambi, Kamis (23/06/2022).
Pada Seminar yang mengangkat tema “Pemberdayaan Masyarakat dalam Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Dampak Pandemi Covid-19 Berbasis Inter Professional Collaboration (IPC), Al Haris memberikan materi Program Pemerintah Provinsi Jambi dalam Penanggulangan Penyakit Tidak Menular sebagai dampak Pandemi Covid-19 berbasis Inter Profesional Collaboration (IPC). Al Haris mengemukakan, kebijakan Pemerintah Provinsi Jambi dalam penanggulangan penyakit tidak menular sebagai dampak Pandemi Covid-19.
”Kondisi makro Provinsi Jambi, kebijakan pembatasan ekonomi yang berdampak langsung disektor yang terkait pergerakan manusia, ekonomi global, disisi lain semuanya menurun, daya beli masyarakat menurun, investasi menurun, ekspor impor menurun, dan kemampuan belanja pemerintah menurun. Pemerintah Provinsi Jambi terus melakukan berbagai upaya agar bangkit dari ketepurukan ekonomi masyarakat dan bisa tumbuh serta berkembang,” ujar Al Haris.
Al Haris menjelaskan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jambi membaik pada tahun 2021 pada angka 71,63 masuk dalam kategori tinggi menurut standar UNDP. “Perkembangan IPM Provinsi Jambi selama tahun 2016 – 2021 terus mengalami peningkatan dan masuk dalam kategori tinggi dan dibawah angka nasional, kedepannya kita mengharapkan angka IPM Provinsi Jambi bisa masuk kategori sangat tinggi,” jelas Al Haris.
Lebih lanjut Al Haris memaparkan, Inter Professional Collaboration (IPC) merupakan suatu keadaan dimana tenaga kesehatan yang berasal dari berbagai latar belakang profesi bekerjasama dengan pasien, keluarga, dan komunitas dalam memberikan upaya kesehatan yang terbaik.
“Sosialisasi, advokasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pembentukan Agent of Change dalam pegendalian dan pencegahan penyakit tidak menular, yang melibatkan sektor pendidikan, RT, Lurah, Camat, kader kesehatan dan pihak terkait lainnya,” tutur Al Haris.
“Pemberdayaan Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) melalui pembentukan Posbindu di setiap Desa/Kelurahan yang terintegrasi dengan posbindu usila maupun posyandu, sehingga diharapkan adanya peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan membangun kepedulian masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan. Kegiatan inovasi di Desa/Kelurahan melalui program-program unggulan percepatan dan pemerataan pembangunan di Provinsi Jambi dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat,” lanjut Al Haris. (*)
Discussion about this post