UTUSANINDO.COM, Padang – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat Wahyu Purnama A mengatakan, pasar esensinya memegang peran penting dalam perekonomian. Tidak hanya sebagai tempat bertemunya pedagang dan pembeli, tempat yang menjual kebutuhan pokok, namun pasar menjadi salah satu tempat perputaran uang dalam jumlah yang besar.
Meskipun saat ini telah banyak aplikasi yang memperdagangkan barang secara online, peran pasar tidak tergantikan.
“Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran bagi perekonomian, Untuk mendukung peran pasar dan pedagangnya roda perekonomian, menurut kami hal yang dapat dilakukan adalah mempermudah transaksi pembayaran dengan memperbaiki sistemnya dan menaikkan kelas para pedagangnya, dengan menyediakan transaksi non tunai untuk bertransaksi. Yang sebelumnya mungkin hanya kita temui di pasar modern, tapi kini pembayaran non tunai dapat di terapkan dimana pun,” ujar Wahyu Purnama A saat peresmian pasar siap QRIS untuk Pasar Raya , Pasar Siteba dan Pasar Lubuk Buaya Kota Padang serta penyerahan program sosial Bank Indonesia (PSBI) untuk implementasi QRIS pada ketiga Pasar di Pasar Raya Kota Padang, Jumat, 22 Oktober 2022.
Menurut Wahyu Purnama A, Bank Indonesia selain sebagai otoritas Moneter, juga sebagai Otoritas Sistem Pembayaran terus mengembangkan sistem pembayaran non tunai.
“Pengembangan tersebut dilakukan terhadap berbagai aspek seperti ketentuan dan inovasi sistem pembayaran dalam mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan digital,” ujar Wahyu Purnama A
Lanjut Wahyu Purnama A, dari segi perkembangan inovasi teknologi digital, pergeseran dari transaksi tunai ke transaksi non tunai bahkan ke aktivitas transaksi berbasis mobile atau digital kini menjadi hal yang biasa bagi masyarakat.
“Bank Indonesia senantiasa melakukan pengawasan serta evaluasi atas kredibilitas dari setiap inovasi di bidang sistem pembayaran yang berada di Indonesia,” ujar Wahyu Purnama A.
Dikatakan Wahyu Purnama A, hal ini menjadi concern Bank Indonesia karena pentingnya untuk menjaga kepercayaan dan perlindungan hal konsumen dalam era digitalisasi merupakan salah satu kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu, berbagai inovasi seyogyanya mudah dipahami masyarakat, bukan menimbulkan kebimbangan atau kekhawatiran.
“Transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat seiring dengan perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking. Pada Februari 2022, nilai transaksi uang elektronik (UE) tumbuh 41,35% (yoy) mencapai Rp27,1 triliun dan nilai transaksi digital banking meningkat 46,53% (yoy) menjadi Rp3.732,8 triliun,” ujar Wahyu Purnama A.
Dijelaskan Wahyu Purnama A, Peningkatan digital banking diperkuat perluasan QRIS yang mencapai sebanyak 16,4 juta merchant se-Indonesia, sementara di Sumatera Barat tercatat 257.613 merchant pada Maret 2022.
“Serta digital payment yang sebanyak 14,9 juta pengguna se-Indonesia, sementaradi Sumatera Barat sebanyak 109.666 pengguna (data periode Januari 2022) Guna mendukung perkembangan ekonomi, penggunaan pembayaran digital dan mendorong konsumsi masyarakat, Bank Indonesia melanjutkan implementasi program S.I.A.P (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai) QRIS untuk mendukung pencapaian 15 juta pengguna baru QRIS pada 2022,” ujar Wahyu Purnama A.
Dijelaskan Wahyu Purnama A, Penggunaan QRIS dalam berbagai transaksi di Pasar dapat memudahkan pedagang dan konsumen dalam bertransaksi dan meningkatkan peran pasar dan pedagangnya dalam mendukung perekonomian.
Manfaat lainnya yang dapat dirasakan pedagang antara penerima pembayaran secara higienis, transaksi tercatat dan langsung masuk rekening, Tidak perlu uang kembalian & bebas risiko pencurian dan uang palsu, Pengelolaan keuangan lebih tertata, Murah dan bebas biaya bagi usaha mikro.
“Kami (Bank Indonesia) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia menginisiasi program Pasar Rakyat dan Pusat Perbelanjaan Sehat, Inovatif dan Aman Pakai QRIS (S.I.A.P QRIS) di seluruh Indonesia seperti yang saat ini kita lakukan dengan mengimplementasikan kanal pembayaran QRIS dalam ekosistem Pasar, baik untuk transaksi pada pedagang pasar, pembayaran retribusi pasar, dan yang lainnya. Kami sangat senang melihat perkembangan penggunaan QRIS pedagang hingga lebih dari 50% pedaganga telah mengimplementasikan penggunaan QRIS sebagai kanal pembayaran utama yang digunakan di pasar,” ujar Wahyu Purnama A.
Dijelaskan Wahyu Purnama A, Dalam mengimplementasikan program S.I.A.P QRIS adalah dengan cara scan QRIS menggunakan aplikasi digital payment pada handphone, jaringan internet menjadi pendukung utama.
“Untuk menyukseskan implementasi program Pasar S.I.A.P QRIS, bersama dengan ini kami menyalurkan Program Sosial Bank Indonesia kepada asosiasi Pasar Raya, Pasar Siteba, dan Pasar Lubuk Buaya berupa penguat jaringan komunikasi (wi-fi), sarana prasarana pendukung dan media publikasi untuk dimanfaatkan di pasar. Kami harap hal tersebut dapat dioptimalkan dengan baik untuk mendukung pelaksanaan transaksi di pasar dan mendorong perekonomian di pasar Rakyat khususnya Pasar Raya, Pasar Siteba, dan Pasar Lubuk Buaya Kota Padang,” ujar Wahyu Purnama A
“Kami berterima kasih kepada berbagai pihak yang mendukung terwujudnya program ini, kepada Walikota, Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, segenap jajaran Pemerintah Kota Padang, Forkopimda Kota Padang, asosiasi pedagang beserta pedagang serta khususnya Bank Nagari dengan segala dukungannya dalam rangka pelaksanaan program S.I.A.P QRIS di Pasar Raya, Pasar Siteba, dan Pasar Lubuk Buaya dengan sosialisasi, onboarding QRIS pada para pedagang hingga teknis pelaksanaan kegiatan kali ini,” ujar Wahyu Purnama A sembari menambahkan Insya Alloh program yang baik ini akan semakin kami perluas dan dapat meningkatkan kapabilitas dari setiap pedagang di Pasar Rakyat sehingga semakin mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Sumatera Barat.
Urang awak pakai QRIS!!
Tampak acara dihadiri Fitriari, Pj. Sekda Kota Padang, Andree Harmadi Algamar, Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Muhammad Irsyad, Direktur Utama Bank Nagari diwakili Kepala Divisi Bidang Pemasaran, Anggota Forkopimda Kota Padang, Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Raya Padang, Pasar Siteba dan Pasar Lubuk Buaya Perwakilan Pedagang Pasar Raya, Pasar Siteba, dan Pasar Lubuk Buaya Kota Padang dan tamu undangan.
Discussion about this post