UTUSANINDO.COM, Jakarta – SoftBank Group Corp perusahaan pembiayaan dari Jepang menyatakan mundur dari proyek strategis nasional Ibu Kota Baru Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Perusahan asal Jepang itu dikabarkan tertarik melakukan investasi di Sumatera Barat.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPR RI asal Sumatera Barat mengatakan bahwa tertariknya SoftBank berinvestasi di Simatera Barat merupakan angin segar dan harus diapresiasi untuk berbagai sektor potensial yang siap dikerjasamakan dengan SoftBank yang akan menanamkan modal di Sumatera Barat.
Ketertarikan perusahaan sekelas SoftBank ini harus segera ditindak lanjuti dengan cepat dan serius. “Pemerintah daerah dan seluruh stake holder terkait harus segera menangkap peluang dan berkomitmen mewujudkan investasi di Sumatera Barat dalam berbagai sektor,” ujar Guspardi Rabu (23/3).
Apalagi, informasi dari founder SoftBank Masayoshi Son menyatakan dalam waktu dekat akan ada rencana pengalihan pendanaan proyek pembangunan IKN yang dialihkan ke pendanaan pembangunan tingkat Provinsi di Indonesia. Salah satu provinsi yang menjadi target SoftBank berinvestasi adalah Provinsi Sumatera Barat.
Menurutnya, Provinsi Sumatera Barat yang terdiri dari 19 Kabupaten dan Kota merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki keragaman potensi yang sangat kaya. Bentangan alamnya mulai dari dataran rendah dan tinggi berupa lautan perbukitan serta keindahan alam menjadi modal potensial untuk investor menanamkan investasi di sektor pariwisata seperti kawasan mandeh yang dapat dikembangkan menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) Pariwisata. Begitu juga kawasan Danau Maninjau dan Singkarak, Puncak Lawang, Ngarai Sianok, kawasan Harau, Geopark Silokek dan masih banyak yang lainya. Belum lagi potensi pertanian, peternakan, perikanan, pertambangan, EBT (Geothermal), PLMTH, agroindustri dan budaya yang tersebar di Kabupten dan Kota di Sumatera Barat, papar politisi PAN ini penuh semangat.
Legislator daerah pemilihan (dapil) Sumatera Barat 2 itupun meyakini banyak sektor yang sangat potensial yang bisa dimatangkan kerjasamanya dengan investor yang berminat menanamkan investasinya di Sumatera Barat. Tetapi ingat investor itu selalu mempunyai tingkat perhitungan yang jelimet tentang Return On Investment (ROI) dan soal keamanan dalam berinvestasi. Hal ini harus menjadi perhatian serius bagi Pemda, kalau perlu berikan intensif dan berbagai kemudahan dalam menarik investor ke Sumatera Barat harap Guspardi.
Oleh karena itu, saya meminta kepada Gubernur Sumatera Barat segera adakan rapat koordinasi dengan seluruh Bupati dan Walikota dan OPD terkait untuk membahas dan membicarakan dengan seksama tentang berbagai sektor unggulan dari berbagai daerah yang segera bisa di eksekusi untuk diajukan kepada calon investor. Kemudian DPRD Kabupaten/Kota dan Provinsi juga harus siap sedia dengan mensupport dan membuat berbagai regulasi dan aturan untuk menyambut investor yang akan datang ke Sumbar.
Intinya bagaiamana investor merasa aman dan nyaman menanamkan investasinya. Antisipasi dan hindari berbagai peraturan yang dibuat oleh DPRD yang akan menyulitkan investor yg akan menanamkan investasinya di daerah Sumbar harap anggota komisi II DPR RI ini.
Seterusnya, segera lakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kementrian Investasi dan kementrian terkait lainnya, agar bisa mendapatkan titik terang soal kesempatan ivestasi dari SoftBank. Dan saya yakin 14 anggota DPR RI dan 4 anggota DPD RI asal daerah pemilihan Sumatera Barat sangat mensupport dan siap menfasilitasi Pemda Sumatera Barat berkomunikasi dengan berbagai Kementrian. “Kita harus bahu membahu dan ‘seayun selangkah’ dalam rangka mewujudkan investasi SoftBank dan Investor lainnya ke Provinsi Sumatera Barat,” pungkas anggota Baleg tersebut.
Sebelumya diberitakan SoftBank mengurungkan niatnya menjadi calon investor proyek ibu kota baru atau Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Passer Utara, Kalimantan Timur. Sebagai gantinya, Softbank akan mengalihkan dana investasi tersebut ke Sumatera Barat.
Namun, Representative Director & Chairman Softbank Ken Miyauchi tidak menyebutkan lebih detail investasi yang akan disasarnya di Sumbar, termasuk juga berapa besar dana segar yang bakal digelontorkan.
Discussion about this post