UTUSANINDO.COM, Padang, —Harapan publik Padang untuk siapa pengisi kursi kosong Wakil Walikota (Wawako) Padang, masih butuh kesabaran tingkat ‘dewa’.
Regulasi mengatur pengganti Wakil Walikota yang kosong sejak Hendri Septa dilantik menjadi Walikota harus ada dua calon, bisa dari masing Parpol pengusung yakni PAN-PKS. Bisa juga dari satu Parpol pengusung, namun harus ada syaratnya.
“Tidak bisa bertepuk sebelah tangan, harus ada dua calon, bisa dari masing Parpol bisa juga dari satu Parpol, untuk satu Parpol harus ada kesepakatan DPP ke dua Parpol,” ujar Ustad Mulyadi Muslim yang disebut mendapat rekomendasi Cawawako dari PKS, Kamis 17 Februari 2022.
Tapi Ust Mulyadi Muslim mengatakan saat ini belum terjadi pertemuan dua Parpol pengsung walikota dan wakil walikota pada Pilkada Padang dulu.
“PAN dan PKS berlum bertemu baik tingkat pusat maupun di Kota Padang sendiri,” ujar Mulyadi Muslim.
Artinya tanpa proses begitu, Walikota Hendri Septa tidak bisa selonong boy mengantarkan surat usulan Calon Wawako dari satu Parpol. saja ke DPRD.
“Itu bertentangan dengan regulasi,” ujar Mulyadi Muslim.
Sentara PAN sendiri telah memutuskan Cawawako Padang Ekos Albar bahkan surat keputusan DPP PAN sudah diantar DPW PAN ke Walikota dan DPRD Padang.
Jika tak ada kesesuaian maka desakan isi kursi kosong Wawako Padang, publik masih harus bersabar lebih lama lagi.
Pertanyaan publik, kok PKS tak serahkan keputusan DPP PKS ke Walikota padahal PAN sudah usung satu nama Cawawako yakni H Ekos Albar.
Dari tracking digital, sebelum ini, desakan isi kursi kosong justru datang dari PKS bahkan ada berita Gubernur Mahyeldi juga mendesak proses pemilihan Wakil Walikota Padang disegerakan.
Gubernur bahkan sudah menyurati Walikota Padang agar dilakukan proses pemilihan wakil walikota yang kosong, karena sisa masa jabatan walikota-wakil walikota masih lebih dari delapan belas bulan.
Mulyadi Muslim adalah milenial nan religius merupakan tamatan Timur Tengah. Mulyadi Muslim putra Lima puluh Kota adalah figur yg pas untuk mendamping Hendri Septa, namun demikian siapapun yang mendampingi Hendri Septa tentu ditentukan oleh hasil pemilihan yg dilaksanakan oleh anggota DPRD Kota Padang.
Begitu komplitnya persoalan di kota padang maka gubernur menyurati Wako Padang untuk menjalani proses pemilhan Wawako. Gubernur yang sekaligus ketua DPW PKS, tentu tidak ingin bola mati di kakinya.
Tapi berlama-lama proses tentu publik bingung antara himbauan beliau sebagai gubernur dengan sikap beliau sebagai ketua DPW PKS.
Publik Padang berharal, mudah-mudahan secepatnya proses pemilihan Wakil Walikota di DPRD Padang ini segera ditindaklanjuti oleh PKS, Wako dan DPRD Padang.(***)
Discussion about this post