UTUSANINDO.COM, PADANG, —Karena dinilai berhasil menggerakkan perubahan penyiaran dari sistem analog ke digital, Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Yuliandre Darwis dianugerahi KPID Sumbar untuk Kategori Khusus sebagai Tokoh Nasional Penyiaran Digital.
Untuk kategori yang sama, selain Yuliandre, KPID Sumbar juga memberikan anugerah kepada Menkominfo Johnny G Plate dan Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid. Dimana penghargaan tersebut diserahkan pada acara Anugerah KPID Sumbar 2021, yang dilaksanakan Selasa (21/12), bertempat di Istana Gubernuran Sumbar, Jl Sudirman Padang.
“Keputusan pemberian anugerah ditetapkan KPID Sumbar dalam rapat pleno bersama dewan juri pada 13 Desember 2021,” ungkap Ketua KPID Sumbar Afriendi, saat memberikan sambutan pada acara yang bertemakan Spirit Penyiaran Digital Membangun Sumatera Barat.
Penghargaan kepada Yuliandre Darwis yang telah menjabat komisioner KPI Pusat selama dua periode, menurut KPID Sumbar karena ia telah menunjukkan kepedulian dan perhatian yang tinggi untuk terwujudnya migrasi dari penyiaran TV analog ke digital, sebagaimana yang diamanahkan undang-undang.
Penerapan analog switch off (ASO), kata Afriendi, tidak bisa ditawar-tawar lagi. Di samping memberikan efisiensi pita frekuensi, penyiaran digital akan memperkuat nasionalisme anak bangsa dengan hadirnya konten-konten nasional dan lokal yang beragam.
“Terpenting lagi, penyiaran digital memberikan keadilan dan pemerataan siaran televisi berkualitas di seluruh Indonesia,” katanya.
Dalam penganugerahan ini, Yuliandre juga dinilai memberikan perhatian lebih pada tahapan peralihan siaran digital. Terutama dukungan dan keterlibatan aktif memberikan edukasi dan sosialisasi sampai ke daerah.
Hal itu, kata Afriendi, dilakukan Yuliandre dengan selalu bersinergi dengan pegiat penyiaran, organisasi/LSM, kelompok milenial, perguruan tinggi dan stakeholder lainnya. “Sehingga sosialisasi penyiaran digital dapat berjalan secara optimal di tengah masyarakat,” imbuhnya.
Anugerah KPID Sumbar ini, juga memberikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh lembaga penyiaran yang telah menayangkan siaran berkualitas serta mencerdaskan kehidupan masyarakat.
Di antaranya ada juga anugerah untuk presenter dan penyiar terbaik serta program siaran radio dan televisi terbaik. Lalu, kategori berita, program anak, talk show, feature, iklan layanan masyarakat serta siaran Ramadan.
Kemudian anugerah untuk stasiun sistem jaringan terbaik, lembaga penyiaran berlangganan terbaik, kepala daerah peduli penyiaran, tokoh peduli penyiaran, tokoh penyiaran nasional, penyiar terbaik, presenter terbaik dan lembaga penyiaran terbaik nasional.
Sosok Yuliandre Darwis
Sebagaimana diketahui, Yuliandre Darwis merupakan tokoh muda nasional berdarah Minang kelahiran Jakarta, 21 Juli 1980. Saat ini menjadi Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat yang dipilih untuk kedua kalinya (periode 2019-2022) oleh DPR RI.
Pada periode pertama (2016-2019), anak sulung dari empat bersaudara ini dipercaya menjabat Ketua KPI Pusat.
Awal mengabdi di KPI tahun 2016, Yuliandre tercatat sebagai ketua lembaga negara termuda di Indonesia. Putra pasangan Chairul Darwis (alm) dan Aidevita Rydas ini dipilih sebagai ketua KPI di usia 36 tahun.
Pada periode 2017-2018, Yuliandre terpilih menjadi Presiden Penyiaran Dunia yakni OIC Broadcasting Regulatory Authorities Forum (IBRAF).
Yuliandre juga aktif di organisasi sosial kemasyarakatan, seperti saat ini menjabat Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Keluarga Daerah Piaman (DPP PKDP).
(Rel/KPI)
Discussion about this post