UTUSANINDO.COM, PADANG PARIAMAN—Petani di Nagari Manggopoh Palak Gadang, Kecamatan Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, bercerita soal kehidupan mereka kepada Nasrul Abit, Kamis (22/10).
Ketua kelompok tani dan nelayan di Jorong Palak Gadang, Nasril Amir, mengatakan bahwa kondisi petani saat ini bisa dikatakan cukup memprihatinkan karena tidak ada standar harga hasil produksi.
“Saat panen kami menjerit. Jika gagal panen kami melarat. Inilah kondisi nyata petani saat ini,” katanya.
Nasril menilai bahwa selama ini pemerintah kerap menggemborkan bahwa petani sebagai ujung tombak dari banyak aspek kehidupan. Namun, kondisi di lapangan, petani masih minim perhatian.
Atas kondisi itu, Nasril berharap kepada Nasrul Abit jika menjadi gubernur untuk memperhatikan petani. Ia menyarankan Nasrul Abit menyelenggarakan program asuransi petani, yang hingga kini tidak berjalan dengan baik, dan belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Nasrul Abit mengatakan bahwa persoalan pertanian dan perikanan memang masih banyak yang harus diselesaikan. Sektor perikanan bahkan belum digarap maksimal.
Sejak menjabat sebagai Wakil Gubernur Sumbar hingga kini menjadi calon Gubernur Sumbar, Nasrul Abit dikenal dekat dengan petani. Sektor pertanian juga tak luput dari program kerjanya, yang dituangkan dalam visi misi menuju Sumbar Unggul.
Nasrul Abit mengatakan provinsi ini memiliki tanah yang subur. Pertanian dan perkebunan merupakan salah satu mata pencarian terbesar di daerah ini. Oleh sebab itu, sektor pertanian harus menjadi prioritas.
“Pertanian harus dihitung secara ekonomi. Jangan hanya ‘lapeh makan’ saja, tetapi juga bisa untuk membiayai pendidikan anak-anak hingga perguruan tinggi,” ujarnya.
Dalam visi misinya, NA-IC akan mengalokasikan anggaran 12 persen untuk sektor pertanian secara luas, seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Mereka melakukan untuk mewujudkan kemandirian pangan dan peningkatan pendapatan petani.
Kemudian, pihaknya akan memastikan ketersediaan bibit unggul bersertifikasi, dengan memberikan insentif kepada penangkar bibit. Alasannya, bibit yang unggul juga akan menentukan hasil produksi lebih baik.
Selanjutnya, pihaknya akan meningkatkan luas lahan produktif, yakni mengoptimalisasikan lahan tidur dan telantar, serta merehabilitasi lahan bekas tambang rakyat.
“Kami juga bakal menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi sampai ke tangan petani,” ucapnya.
Dalam program unggulannya, kedua calon kepala daerah ini berkomitmen memberikan bantuan sarana prasarana dan infrastruktur pertanian untuk meningkatkan pendapatan petani. Selain itu, pihaknya berencana mewujudkan wilayah pertanian berbasis komoditas unggulan.
Discussion about this post