UTUSANINDO.COM, (PADANG) – Kepala Kantor OJK Sumbar Misran Pasaribu mengatakan dalam situasi pandemi Covid-19, agar masyarakat khususnya di Sumbar benar-benar selektif dan berhati-hati agar tidak terjebak dalam investasi bodong.
“OJK melihat dalam situasi pandemi Covid-19 ini sangat rawan adanya investasi bodong. Tim Satgas Waspada Investasi tentu akan terus memantau potens-potensi adanya pergerakan investasi ilegal itu,” kata Misran di Padang, Minggu, 22 Oktober 2020.
Menurut Misran, pihaknya sudah cukup sering menjelaskan bahwa ada cara yang bisa dipelajari dan dipahami oleh masyarakat untuk mengenali investasi bodong tersebut.
“Adapun ciri-ciri investasi bodong yang bisa dipahami adalah investasi yang ditawari itu tidak memiliki izin, dan hal itu ada ciri-ciri investasi bodong paling mudah dikenali,” ujar Misran.
Lanjut Misran, ada yang menawarkan keuntungan pasti yang tidak wajar. Tidak memiliki aset dasar yang jelas. Tidak ada transparansi risiko, dan bergantung pada rekrutmen investor baru.
“Jadi jangan mudah terperdaya dengan investasi yang mungkin dinilai sangat memberikan keuntungan. Jika ragu bisa ditanyakan dulu ke berbagai sahabat atau bahkan memeriksanya ke OJK,” ujar Misran.
Dikatakan Misran, pihaknya telah melakukan patrol siber rutin yang frekuensinya akan terus ditingkatkan sejalan dengan masih banyaknya temuan fintech lending dan penawaran investasi ilegal melalui berbagai saluran teknologi komunikasi di masyarakat.
“Kita mengimbau kepada masyarakat agar sebelum melakukan pinjaman di fintech lending dan berinvestasi di sektor keuangan untuk memastikan pihak yang menawarkan pinjaman dan investasi tersebut memiliki perizinan dari otoritas yang berwenang sesuai dengan kegiatan usaha yang dijalankan,” ujar Misran Pasaribu. (Chan)
Discussion about this post