UTUSANINDO.COM, PADANG—Peribahasa semakin tinggi pohon, semakin lebat buahnya, semakin kencang angin menerpanya cocok untuk Nasrul Abit saat ini. Peribahasa itu cocok karena banyak isu miring yang menyerangnya beberapa waktu terakhir ini, antara lain, dituduh memakai ijazah palsu Nasrul Abit dan difitnah sebagai anak PKI.
Difitnah sebagai anak PKI merupakan isu miring terbaru yang menyerang Nasrul Abit. Isu itu dimuat oleh situs berita Akurat.co pada Jumat (9/10). Pimpinan Umum Akurat.co, Afriadi, menghapus berita itu dan meminta maaf atas kesalahan redaksinya.
Nasrul Abit selalu membantah isu miring yang merundungnya. Tidak hanya membantah, ia menyertakan bukti dalam tiap bantahannya.
“Anak PKI dari mana?” kata calon Gubernur Sumatra Barat itu, Selasa (20/10).
Menurut Nasrul Abit, tuduhan dirinya anak PKI itu tidak masuk akal karena ia pegawai negeri sipil (PNS). Ia mengawali karirnya sebagai PNS di Lampung. Pada tahun 1970-an mustahil seorang yang punya garis keturunan PKI bisa lolos seleksi PNS karena masa itu adalah masa Orde Baru.
Selain itu, Nasrul Abit juga sudah lama menjadi datuk dengan gelar Datuak Malintang Panai. Oleh sebab itu, ia mengajak siapa pun agar tidak menyebar berita bohong, fitnah, dan ujaran kebencian.
“Masyarakat sudah cerdas. Jangan lagi dicekoki dengan berita-berita fitnah seperti itu,” ujarnya.
Nasrul Abit menyampaikan bahwa saat ini merupakan waktu bagi peserta pilkada untuk menjual ide, mengadu gagasan, dan visi misi. Setelah itu, biarkan masyarakat yang menilai calon yang akan mereka pilih dalam pemungutan suara nanti.
“Saya tidak pernah memfitnah orang lain. Bahkan ketika diberitakan yang tidak-tidak, kadang-kadang saya diam saja,” ucapnya.
Secara pribadi, Nasrul Abit mengaku memaafkan orang-orang yang memfitnahnya. Ia juga mendoakan agar siapa saja yang menyebarkan berita bohong tentangnya diampuni dosanya oleh Allah.
“Saya diajarkan agama oleh orang tua saya dan tidak boleh dendam. Saya doakan mereka diampuni Allah,” katanya.
Discussion about this post