UTUSANINDO.COM, PADANG—Calon Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Nasrul Abit, berniat tidak ikut pemilihan kepala daerah (pilkada) selanjutnya jika terpilih menjadi gubernur pada pilkada kali ini. Alasannya, ia memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk memimpin provinsi itu.
“Saya ingin memberikan kesempatan kepada anak muda untuk memimpin Sumbar karena anak muda lebih energik. Ada beberapa politisi muda Sumbar yang punya potensi bagus, misalnya Andre Rosiade dan Ade
Rezki Pratama dari DPR, Sutan Riska dan Fadli Amran dari kepala daerah,” ujar Nasrul Abit, Senin (19/10).
Ia menjelaskan bahwa ia berniat tidak ikut pilkada Sumbar selanjutnya karena usianya sudah tua. Saat ini umurnya 65 tahun. Lima tahun lagi usianya 70 tahun. Baginya, umur 70 tahun terlalu uzur untuk menjadi kepala daerah, terlalu tua untuk mengurus banyak urusan daerah.
“Saya ikut pilkada kali ini pun sebenarnya untuk menyelesaikan beberapa program kerja yang belum selesai dalam lima tahun masa kepemimpinan saya sebagai wakil gubernur, seperti mengeluarkan Kabupaten Mentawai dan sejumlah nagari di Sumbar dari status daerah tertinggal, dan memeratakan akses internet di Sumbar, yang kini tersisa 404 blank spot,” tutur calon gubernur yang diusung Gerindra itu.
Alasan lainnya tidak mengikuti pilkada Sumbar selanjutnya jika terpilih menjadi gubernur, kata Nasrul Abit, ialah ingin menghabiskan masa tua dengan keluarga. Ia menuturkan bahwa selama memipin daerah 20 tahun terakhir, ia mengorbankan waktunya untuk bersama keluarganya. Seperti diketahui, Nasrul Abit merupakan Wakil Bupati Pesisir Selatan (2000—2005), Bupati Pesisir Selatan (2005—2015), dan Wakil Gubernur Sumbar (2015—2020).
“Waktu saya bersama keluarga ada, tetapi hanya sedikit karena lebih banyak habis untuk urusan bekerja. Jika terpilih menjadi gubernur, sudah 25 tahun waktu saya habis untuk mengabdi untuk daerah. Selama itu pula waktu saya terbatas untuk keluarga karena dari pagi sampai malam sibuk bekerja. Karena itu, saya merasa sudah cukup menjadi kepala daerah, dan ingin menghabiskan masa tua dengan keluarga tercinta,” ucapnya.
Karena pilkada kali merupakan pilkada terakhirnya, Nasrul Abit mengatakan bahwa menjadi gubernur jika terpilih merupakan pengabdian terakhirnya untuk Sumbar sebagai pemimpin daerah. Oleh sebab itu, ia ingin meninggalkan jejak yang bagus untuk menutup kariernya sebagai pemimpin daerah. Ia ingin dikenang sebagai gubernur yang memiliki kinerja yang baik.
“Jika menjadi gubernur, peluang saya untuk menjadi gubernur selanjutnya besar. Itu lazim karena petahana punya peluang besar. Tapi, saya tidak tergoda karena sudah berniat ikut pilkada terakhir kali ini jika terpilih menjadi gubernur,” katanya.
Discussion about this post