UTUSANINDO.COM, (PADANG) – Pertanian merupakan sektor penyangga yang sangat dibutuhkan negara. Swasembada pangan penting diwujudkan karena memiliki dampak luas. Ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup, mutu bahan pangan yang baik, dan nilai gizi yang tinggi memiliki dampak pada perekonomian dan sumber daya manusia.
Sejak menjabat sebagai Wakil Gubernur Sumbar hingga kini maju dalam pemilihan gubernur 2020, Nasrul Abit dikenal dekat dengan petani. Sektor pertanian juga tak luput dari program kerjanya, yang dituangkan dalam visi misi menuju Sumbar Unggul.
Calon Gubernur Sumbar nomor urut 2, Nasrul Abit, mengatakan bahwa provinsi ini memiliki tanah yang subur. Pertanian dan perkebunan merupakan salah satu mata pencarian terbesar di daerah ini. Oleh sebab itu, sektor pertanian harus menjadi prioritas.
“Meski demikian, masih banyak potensi pertanian yang harus digenjot lagi agar produksi dan kesejahteraan petani meningkat,” katanya di Padang, Kamis (8/10).
Sektor pertanian mendapat perhatian khusus dalam program kerja Nasrul Abit yang didampingi calon wakilnya, Indra Catri.
Apa saja program di sektor pertanian yang akan menjadi fokus kerja keduanya?
Pertama, mengalokasikan anggaran 12 persen untuk sektor pertanian secara luas seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Hal tersebut dilakukan untuk mewujudkan kemandirian pangan dan peningkatan pendapatan petani.
Kedua, memastikan ketersediaan bibit unggul bersertifikasi dengan memberikan insentif kepada penangkar penangkar bibit. Bibit yang unggul juga akan menentukan hasil produksi lebih baik.
Ketiga, meningkatkan luas lahan produktif, yakni mengoptimalisasikan lahan tidur dan terlantar, rehabilitasi, serta bekas tambang rakyat.
Nasrul Abit-Indra Catri juga bakal menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi sampai ke tangan petani dengan harga eceran tertinggi.
Dalam program unggulannya, kedua calon kepala daerah ini berkomitmen memberikan bantuan sarana prasarana dan infrastruktur pertanian, dalam rangka meningkatkan pendapatan petani. Selain itu, pihaknya mewujudkan wilayah pertanian berbasis komoditas unggulan.
“Komoditas unggulan itu, misalnya satu daerah ada satu komoditas yang menjadi unggulannya, misalnya di Agam komoditas unggulannya jagung,” tutur Nasrul Abit.
Nasrul Abit menyampaikan bahwa generasi muda juga akan difasilitasi tumbuh dan berkembang dalam sektor pertanian. Menjadikan generasi muda sebagai petani milenial juga menjadi tantangan bagi Nasrul Abit dan Indra Catri.
“Anak muda juga mesti melirik potensi di sektor pertanian ini. Kita fasilitasi untuk bangga jadi petani,” ucapnya.
Discussion about this post