UTUSANINDO.COM, (PADANG) – Wakil ketua umum Kadin Sumatera Barat Sam Salam mengatakan, krisis ekonomi saat ini jauh lebih buruk dari krisis ekonomi pada tahun 1998. Krisis ekonomi saat ini melanda sektor UMKM yang membuat daya beli maupun daya saing sangat porak poranda.
“Berbeda dengan krisis ekonomi pada tahun 1998 yang mempengaruhi sedikit sektor ekonomi UMKM. Seberapa lama krisis ini akan berlangsung masih dalam tanda tanya,” ujar Sam Salam melalui keterangan tertulisnya kepada utusan indo com, di Padang, Jumat, 2 Oktober 2020.
Menurut Sam Salam, Krisis ekonomi akibat pandemi covid19 mengakibatkan pertumbuhan ekonomi diprediksi minus 1 sampai dengan 3% pada 3 tahun kedepan.Yang diperlukan saat ini dalam menghadapi krisis ini adalah kesiapan mental para pelaku usaha khususnya UMKM. Walaupun pelonggaran kebijakan PSBB telah dilakukan diberbagai daerah hanya sedikit mengangkat perekonomian UMKM.
“Sebahagian besar sektor UMKM masih mengharapkan adanya suatu kebijakan yang tepat dari pemerintah untuk melakukan perbaikan ekonomi masih jauh dari harapan,” ujar Sam Salam Rajo Katik.
Lanjut Sam Salam, Kebijakan agar mengurangi import produk luar negeri dengan meningkatkan sektor industri dalam negeri akan berpengaruh baik dalam perekonomian dalam negeri. Mengkonsumsi produk dalam negeri diharapkan akan menjadi suatu tindakan prioritas bagi semua pihak.
“Berkurangnya aktivitas perekonomian secara otomatis membuat pelaku usaha melakukan efisiensi untuk menekan kerugian, dengan melakukan kebijakan merumahkan karyawan, yang jelas akan mempertinggi tingkat pengangguran. Sudah siapkah mental pelaku usaha Sumatera Barat khususnya sektor UMKM dalam menghadapi pandemi yang tidak jelas kapan berhentinya?,” tanya Sam Salam
Berdasarkan Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus ini menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 minus 5,32 persen.
Sebelumnya, pada kuartal I 2020, BPS melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya tumbuh sebesar 2,97 persen, turun jauh dari pertumbuhan sebesar 5,02 persen pada periode yang sama 2019 lalu.
Kinerja ekonomi yang melemah ini turut pula berdampak pada situasi ketenagakerjaan di Indonesia.
Bagi Sumatera Barat yang mempunyai sektor ekonomi UMKM sejumlah 90% perlu kerja keras dan kesiapan mental semua stackholders untuk memperbaikinya yang memang tidak mudah
“Sumatera Barat saat ini sedang mencari pemimpin baru. Diharapkan pemimpin terpilih natinya dapat membuat suatu terobosan perbaikan ekonomi dimasa 3 tahun kedepan. Sumatera Barat perlu pemimpin yang tangguh dan cakap dalam hal menghadapi perekonomian yang sulit ini. Siapakah dia ?,” tanya Sam Salam. (Chan/rel)
Discussion about this post