UTUSANINDO.COM, JAKARTA – Massa yang mengatasnamakan Surabaya Adalah Kita, melakukan penghadangan kepada peserta Silaturahmi Akbar Koalisi KAMI Jawa Timur yang akan memasuki Gedung Juang 45 Surabaya, Jawa Timur, Senin 28 September 2020 menyita perhatian banyak pihak.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Guspardi Gaus merasa prihatin atas tindakan ratusan orang yang menghadang dan membubarkan acara Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang dihadiri mantan Panglima TNI Jenderal Purn Gatot Nurmantyodi Gedung Juang 45, Surabaya, Jawa Timur.
Tindakan tersebut tidak patut dilakukan oleh siapa pun. “Kita ini kan negara demokrasi. Berikan ruang dan waktu bagi siapa pun menyampaikan aspirasi untuk menyampaikan dan mengemukakan pendapat dan tindakan penghadangan ini menurut hemat saya kurang pas,” ujar Guspardi Gaus kepada awak media , Selasa (29/8/2020).
Tidak masalah jika ada pihak yang tidak sependapat dengan kegiatan yang dilaksanakan KAMI. Namun harus diingat bahwa menyampaikan pendapat, berorganisasi dan berkumpul dilindungi Undang-Undang. “Harusnya aparat penegak hukum juga memberikan fasilitas untuk itu, jangan dilakukan pembiaran, terlepas kita setuju atau tidak setuju”, ujar Legislator dapil Sumbar 2 itu.
Kegiatan yang digelar KAMI merupakan bagian dari demokrasi. Sehingga,tidak harus setuju atau sependapat dengan orang lain.
“Kita ini kan masyarakat yang demokratis, yang adil, dan beradab, saya berpendapat siapa pun orangnya, di mana pun dia apa pun yang dilakukannya selagi dilindungi undang-undang dan tidak bertentangan dengan aturan, tidak perlu kita respons negatif,” tukas anggota komisi 2 DPR RI tersebut.
Diberitakan sebelumnya, kehadiran GatotoNurmantyo di Surabaya, Jatim, kemarin diwarnai demonstrasi sekelompok orang.
Mereka datang ke Graha Jabal Nur, Jalan Jambangan Kebon Agung Nomor 76 Surabaya berteriak-teriak dan melakukan intimidasi saat Gatot Nurmantyo menghadiri acara ramah tamah yang bersifat internal saat menggelar Silaturahmi Akbar KAMI, ujar Ketua Komite Eksekutif ( KE ) Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jatim Donny Handricahyono.
Discussion about this post