UTUSANINDO.COM, ( LIMAPULUHKOTA) – CV. Lusi Contraktor, rekanan kontraktor Balai Wilayah Sungai 5 (BSW5). Pemenang lelang proyek normalisasi Sungai (Batang) Sinamar, senilai Rp. 7 miliar di Jorong Batang Kabung. Nagari (desa) Taram, Kecamatan Harau Kabupaten Limapuluhkota – Sumatera Barat, ditenggarai memakai Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Bio Solar, yang disubsidi Pemerintah.
Wakil Ketua Lembaga Investigasi Badan Penelitian Aset Negara (LI BAPAN) perwakilan Sumatera Barat, Zainal Abidin HS menyatakan hal itu. Setelah lembaga yang dipimpin nya menerima masukan adanya rekanan kontraktor nakal yang mengerjakan proyek normalisasi Sungai Batang Sinamar di Kabupaten Limapuluhkota memakai BBM yang disubsidi pemerintah.
“Seharusnya perusahaan itu memakai BBM non Subsidi Dexlitef”, ujar Zainal.
Realita, justru yang dipakai pemilik kontrak nomor H.K.02.03/BSW5-PJSA.IAKR/SP.1/027 itu BBM Bio Solar untuk menggerakan alat berat (escavator) perusahaan itu.
Dampaknya, selama perusahaan itu memakai BBM jenis Bio Solar, selama itu pula terjadi kerugian keuangan negara.
Zainal, membandingkan harga BBM Bio Solar berbanding lurus dengan BBM jenis Dexlitef.
Setidaknya perusahaan itu peroleh keuntungan setiap satu liter BBM terpakai Rp. 4.550,-
Menjawab pertanyaan. Zainal mengungkapkan harga satu liter BBM jenis Dexlitef RP. 9.700,- sementara Bio Solar Rp. 5.150,-
Bila satu unit alat berat CV. Lusi Contraktor beroperasi menghabiskan 150 liter setiap hari berarti perusahaan tersebut membutuh BBM 18 ton setiap bulan untuk menggerakan empat unit escavator perusahaan.
“Kami memakai empat unit alat berat selama mengerjakan normalisasi sungai Batang Sinamar”, ujar Prayitno pelaksana dilapangan CV. Lusi Contraktor, ketika dikonfirmasi wartawan tusaqnindo.com Rabu 19/8 dilokasi pekerjaan di Taram.
Sampai saat ini bobot pekerjaan sudah mencapai 84 persen, katanya. Pengakuan lawas pelaksana lapangan CV. Lusi Contraktor Prayitno itu, membuat wakil ketua LI BAPN Perwakilan Sumbar Zainal Abiddin terkesima.
“Kasus ini harus dibawa keranah hukum”, katanya, bersaran. Karena saya melihat potensi kerugian keuangan negara cukup besar.(jefrisandra)
Discussion about this post