UTUSANINDO.COM, ( PADANG PANJANG) – Peran Tokoh media seperti wartawan maupun influencer menjadi ujung tombak, agar masyarakat tidak terjerembab terhadap isu tersebut.
“Tokoh media, bisa menyuarakan perihal-perihal yang menghindarkan masyarakat agar tak terjerumus terhadap isu radikalisme dan terorisme,” ungkap Walikota Fadly Amran, Rabu, (19/8), saat membuka acara Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia (Ngopi Coi), di Auditorium Mifan.
Radikalisme, kata Wako Fadly merupakan sesuatu yang memberi pengaruh yang tidak baik dalam kehidupan bernegara. “Radikalisme merupakan cara fikir yang meresahkan masyarakat banyak dan membahayakan orang lain,” ungkap Wako.
Supaya cara fikir radikalisme itu tidak menyebar dan masyarakat teredukasi, dibutuhkan peran media baik media berita atau media sosial . ” Tentunya kita bisa menjadi orang yang memberikan nasihat kepada masyarakat agar tidak memiliki cara pandang yang salah,” Lanjut Wako.
Menurut Wako Fadly, Intoleransi merupakan salah satu penyebab pola fikir seseorang menjadi radikal. Intoleransi seakan menjadi sebuah kebiasaan. ” Kita tidak ingin itu ada terkhusus di Kota Padang Panjang sebagai Kota Pendidikan,” katanya.
Bila seseorang itu berpendidikan, tentunya harus makin berperadaban dan makin toleran menyikapi perbedaan di tengah masyarakat. “Di Kota Padang Panjang, sebagai Kota Pendidikan, kita betul-betul mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dan toleransi,” ungkapnya.
Acara yang diselenggarakan oleh Forum Kordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Barat itu diikuti oleh peserta dari unsur wartawan, mahasiswa, perwakilan ASN Kecamatan dan kelurahan di Kota Padang Panjang.
Turut hadir, Forkopimda Kota Padang Panjang. Tampak, Ketua FKPT Sumbar Dr. Zaim Rais, Ketua DPRD Kota Padang Panjang, Mardiansyah, A.Md serta sejumlah pejabat Pemko Padang Panjang.
Ketua FKPT Sumbar berharap masyarakat semakin cerdas dan berhati-hati dalam bermedia. “Kita tahu bahwa radiklisme dan terorisme menggunakan media dengan sangat luar biasa. Mereka banyak yang canggih-canggih penguasaan media. Masyarakat kita yang biasa biasa gampang terjerembab mengikuti jejak langkah mereka,” kata nya.
Lantaran itulah tema Literasi Media diangkat FKPT Sumbar pada Acara “Ngopi Coi”. “Artinya kita mengajak masyarakat bermedia secara cerdas, behati-hati, tidak ceroboh ,” lanjut Zaim Rais. (Hrs)
Discussion about this post