UTUSANINDO.COM (Pasaman) – Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Pasaman, Miradelima memiliki pandangan terkait betapa pentingnya arti kemerdekaan RI.
Miradelima menilai perjuangan bangsa Indonesia dalam membebaskan diri dari penjajahan tak lepas dari peranan perempuan.
“Kita semua mengetahui dan sangat mengenal sosok Pahlawan Nasional pada diri Cut Nyak Dien, Cut Nyak Meutia, Laksamana Malahayati, Nyi Ageng Serang dan Martha Christina Tiahahu. Mereka adalah pahlawan yang rela mengorbankan harta, jiwa dan raga untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia,” ujar Miradelima pasca upacara bendera HUT RI-75 di Lubuk Sikaping, (17/8).
Miradelima mengatakan, Dewi Sartika dan R.A Kartini gigih memajukan para perempuan pribumi di bidang pendidikan. Cut Nyak Dien dan Nyi Ageng Serang yang dengan gagah berani memimpin perang di garis depan, melawan Belanda yang memiliki persenjataan lebih lengkap dan modern. Dan Laksamana Malayahati yang bertempur melawan penjajah di lautan Indonesia serta tokoh perempuan Minangkabau, Rohana Kudus, Siti Manggopoh dan Rasuna Said.
“Perjuangan mereka benar-benar memberikan banyak contoh hebat bagi generasi penerus bangsa. Masih banyak lagi perempuan hebat yang sangat peduli akan bangsa Indonesia. Walau ada namanya yang tercatat maupun tak tercatat oleh tinta sejarah bangsa Indonesia,” ujar Mira yang merupakan isteri tercinta Wakil Bupati Pasaman, Atos Pratama.
Menurutnya, kemerdekaan adalah anugerah yang sudah selayaknya wajib disyukuri dan dirawat.
“Kita wajib bersyukur hidup di alam kemerdekaan. Kita dapat berkumpul, berorganisasi dalam suasana yang aman dan bahagia. Kita patut bersyukur tak perlu memikul senjata, berperang seperti Cut Nyak Dien, Cut Nyak Meutia, Martha Christina Tiahahu dan Nyi Ageng Serang dan Siti Manggopoh dengan mengorbankan harta benda, keluarga bahkan nyawa untuk bisa menghirup kebebasan seperti sekarang ini, Maka sudah sepantasnya kita wujudkan rasa syukur kita itu dalam bentuk usaha nyata memajukan bangsa dan negara,” kata Mira dengan bergelora.
Perempuan sekarang sudah bisa berjalan sendiri, tambah Mira, memanfaatkan peluang untuk berkarya mengisi kemerdekaan di segala bidang. Seperti teknologi pembangunan, pendidikan, dan kebudayaan.
“Pemerintah sudah memperluas ruang bagi para perempuan. Kita bisa lihat, saat ini perempuan memiliki potensi yang sama untuk bekerja sama dengan pria. Bekerja keras, memiliki motivasi tinggi, prinsip yang kuat dan mampu membantu pemerintah. Kemerdekaan adalah menyebarkan kedamaian. Bukan menyebarkan isu-isu maupun hoaks yang bisa meresahkan orang. Kemerdekaan juga berarti menikmati keberagaman. Indonesia terdiri dari banyak suku, adat istiadat, bahasa daerah dan segala yang menyertainya, jangan terpecah belah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, karena kita satu, bangsa Indonesia,” pungkas Miradelima.
Oleh karenanya, pada peringatan hari kemerdekaan Indonesia yang ke 75 tahun ini, Miradelima mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus mengembangkan sikap toleransi dan saling menghargai. Dengan sikap torelansi dan saling menghargai, tentunya akan membentuk negara yang rakyatnya rukun dan damai, tidak mudah terpancing dengan berbagai isu tidak jelas yang menghancurkan persatuan bangsa Indonesia. (Hms/ms/Gn)
Discussion about this post