UTUSANINDO.COM, (PAYAKUMBUH)- Pemerintah Kota Payakumbuh melalui BAPPEDA melaksanakan Lomba Karya Inovasi dan Teknologi Tepat Guna tingkat Kota Payakumbuh yang telah memasuki tahap penilaian lapangan dan presentasi.
Setelah melalui tahap penilaian usulan proposal yang dilaksanakan pada bulan maret s/d april 2020, yang saat itu terkendala pelaksanaannya dikarenakan PSBB pencegahan COVID 19. Namun pada bulan ini dapat terlaksana setelah masa PSBB telah berlalu.
Hal tersebut dijelaskan oleh Kepala BAPPEDA Drs.Ifon Satria Chan, didampigi Kasubdit Teknologi dan Inovosi Robby Hafanos, SIP. Rabu (24/6)
Dalam tahapan penilaian lapangan dan presentasi tim penilai adalah independen dari pengamat dan penggiat inovasi Kota Payakumbuh Sdr. Joni Saputra, yang merupakan salah satu pemenang lomba Karya Inovasi dan Teknologi Tepat Guna tingkat provinsi Sumatera Barat.
Adapun dalam penilaian lapangan tersebut ditetapkan 8 inovator untuk yang akan dinilai dengan indikator kemanfaatan dan kebaruan inovasi serta kreativitas inovator dalam daur ulang barang bekas yang tidak terpakai dgn tujuan efisiensi biaya terhadap inovasi yang diciptakan.
Selanjutnya Kepala BAPPEDA Drs.Ifon Satria Chan yang juga merangkap tim penilai mengatakan bahwa lomba ini pertama kalinya diadakan oleh Kota Payakumbuh khususnya untuk level Kabupaten/Kota di Sumatera Barat.
“Lomba ini bukan sekedar mencari pemenang namun yang paling prinsip adalah sebagai upaya menciptakan wadah inovasi bagi inovator di Kota Payakumbuh, serta menjaring inovator baru yang banyak muncul saat ini. Selama ini tidak terdapat ruang kompetisi khususnya di Kota Payakumbuh sebagai ajang motivasi bagi inovator untuk berkreativitas dan inilah yang mereka tunggu, sehingga dapat menjaring bibit inovator nantinya.” ujar Kepala BAPPEDA itu.
Dari hasil penilaian lapangan diluar dugaan ternyata kreativitas inovator dari Kota Payakumbuh sangat luar biasa, seperti halnya pembuatan mesin roster kopi oleh bengkel kopi yang tidak kalah dengan buatan pabrik dan oven penjemuran makanan yang diusulkan oleh andika sebagai pengganti matahari disaat musim hujan serta prototype miniatur eco smart city yang ditampilkan oleh SMA raidathul Jannah.
Menciptakan kota hemat energi dengan pemanfaatan sensor panas untuk lalu lintas, parkir, kebakaran, dan inovasi lainnya yang tak kalah hebat.(humas/jef)
Discussion about this post