UTUSANINDO.COM, (PADANG) – Pemerintah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui John Wempi Wetipo sebagai Wakil Menteri PUPR resmi membuka operasional Pasa Ateh Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) secara virtual, Kamis (18/6/2020).
Peresmian Pasa Ateh dilakukan secara virtual karena masih dalam protokol penanganan dan pencegahan Covid-19. Rencananya peresmiaan Pasa Ateh Bukittinggi akan dilakukan oleh Presiden RI dan Mentri PUPR, Basuki Hadimuldjono, namun karena ada kesibukan lainnya, diwakili Wakil Menteri PUPR, John Wempi Wetipo.
Peresmian secara daring disaksikan Pimpinan Komisi V DPR RI, Gubernur Sumbar, Walikota, Wakil Wali Kota, unsur Forkopimda, kepala SKPD, niniak mamak dan masyarakat Kota Bukittinggi.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat dan Jusuf Kalla, yang memberikan perhatian khusus terhadap pembangunan pasa ateh bukittinggi. Karena Kota Bukittinggi merupakan salah satu daerah pariwisata Sumbar.
“Pasar ini suatu kebanggaan bagi masyarakat Minangkabau khususnya bagi warga Bukittingi yang selalu ramai dikunjungi bagi masyarakat yang juga pusat grosir terbesar di Sumatera,” kata gubernur Sumbar.
Di sisin lain, modern Pasa Ateh Bukittinggi memang ditunggu-tunggu oleh para pedagang dan warga setempat yang sudah selesai dibangun akhir 2019 lalu. Dengan dibukanya pasar ini akan menambah geliat ekonomi warga terutama di setor perdagangan. Sekarang Pasa Ateh telah dibangun kembali, menjadi kebanggaan bagi warga semua.
Menurut Irwan Prayitno Pasa Ateh Bukittinggi memiliki disain modern untuk menarik pengunjung untuk datang ke kota ini. Pasalnya, pembangunan pusat perbelanjaan pasa ateh ini didesaian merupakan ikon wisata yang terhubung dengan Pengembangan Pendestrian Jam Gadang.
“Masyarakat pasti senang dengan dibukanya pusat perbelanjaan Pasa Ateh ini. Tidak lengkap bagi para wisatawan yang berkunjung ke Sumbar untuk mengunjungi Bukittinggi. Dan tidak lengkap ke Bukittinggi kalau tidak ke Pasa Ateh,” ungkapnya.
Selanjutnya Irwan Prayitno mengingatkan untuk para pedagang dan pengunjung wajib mengikuti aturan protokol kesehatan Covid-19.
Sementara itu Wamen PUPR, John Wempi Wetipo, menyampaikan, Pasa Ateh menjadi tonggak penggerak ekonomi masyarakat Kota Bukittinggi dan memiliki sejarah yang cukup panjang.
“Sejak terjadinya musibah kebakaran pada Oktober 2017 lalu. Kementrian PUPR mendapat instruksi dari mantan Wapres Jusuf Kalla untuk pembangunan kembali, dengan tema ramah lingkungan dan modern,” jelas Wempi.
Diingatkannya, Pedagang nantinya wajib menjalankan protokol covid-19, agar pasar tidak menjadi episentrum penyebaran covid-19. “Kami juga apresiasi terhadap pemerintah provinsi Sumbar dan pemerintah Kota Bukittinggi yang konsentrasi mengawal pembangunan Pasa Ateh. Selamat beraktifitas di Pasa Ateh,” tuturnya.
Pemerintah Kota Bukittinggi menyebut, Pasa Ateh dibangun dengan biaya Rp.292 miliar dari APBN. Pasa Ateh yang baru, dibangun dengan konsep green building dengan luas 3,9 hektare. Gedung megah berlantai empat termasuk basement dengan tinggi total 18,4 meter. Gedung ini dirancang ramah lingkungan dan mampu menampung lebih dari 800 toko.
Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menyampaikan, terima kasih atas perhatian dan bantuan dari pemerintah pusat sehingga Pasa Ateh dapat kembali berdiri kokoh di pusat kota dan desainnya pun menyatu dengan ikon Bukittinggi, Jam Gadang.
“Dengan adanya Pasa Ateh, ekonomi masyarakat dapat digerakkan kembali, apalagi setelah ditimpa musibah non alam Covid-19,” ujarnya.
Pada acara peresmian itu, sekaligus dilaksanakan penandatanganan berita acara serah terima Pasar Atas Kota Bukittinggi oleh Kepala Balai Pemukiman Sarana Wilayah Sumbar kepada Pemerintah Kota Bukittinggi.
“Secara resmi pembangunan ini dapat segera difungsikan dan dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Bukittinggi, khususnya para pedagang,” tukas Ramlan
BIRO HUMAS SETDA SUMBAR
Discussion about this post