UtusanIndo.com,(JAKARTA)- Achmad Yurianto Juru Bicara Penanganan Covid-19 mengatakan harus ada paradigma baru dalam melawan Covid-19.
Pemerintah menegaskan bahwa situasi sekarang ini masih belum normal, dunia masih dihadapkan pada persoalan yang cukup berat. Seluruh dunia pun telah setuju dan mengakui bahwa situasi ini tidak akan sama seperti dulu kala.
Oleh karenanya diperlukan cara pandang baru ini sebagai bagian dari adaptasi pasca Coronavirus Disease (Covid-19).
“Masyarakat harus mulai membiasakan hidup normal baru dengan selalu melaksanakan protokol kesehatan seperti cuci tangan pakai sabun, jaga jarak fisik, pakai masker dan menghindari kerumunan, serta mulai produktif kembali namun tetap aman dari Covid-19,” kata Yuri Minggu (24/5/2020).
Yuri mengatakan upaya normal yang baru ditujukan untuk memutus ini semua, dan disadari penyakit ini disebabkan oleh virus. Yang kemudian menyebabkan gangguan pernafasan. Imbauan ini sejalan dengan, masih tingginya angka penularan di tengah masyarakat.
Hingga 24 Mei 2020, dengan menggunakan pemeriksaan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dan Tes Cepat Molekuler Tiberkulosis (TCM-TB) jumlah pemeriksaan spesimen sebanyak 248.555 spesimen.
Hasilnya akumulasi kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 22.271 orang, jumlah kasus sembuh 5.402 orang dan jumlah kasus meninggal 1.372 orang. Adapaun wilayah terdampak meluas hingga 404 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi.
Yuri mengimbau bahwa proses penularan masih terjadi dan sumber penularan masih ada ditengah masyarakat. Ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang Covid-19.
“Kita tidak bisa bergerak sendiri, kami berharap keluarga adalah basis perubahan perilaku secara mendasar. Mari jadikan keluarga kita keluarga yang aman dan terlindungi, sehingga kita bisa melindungi keluarga, orang lain, dan bangsa Indonesia,” kata Yuri. (IP)
Discussion about this post