UtusanIndo.com,(Padang) – Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan, salah satu tugas penting Humas bagaimana meluruskan informasi dan isu yang beredar sesuai aturan yang berlaku. Apakah dengan membuat press relis, atau melakukan Konfrensi pers, sehingga masyarakat tidak salah persepsi atau dapat meredam gejolak yang ditimbulkan oleh pemberitaan tersebut.
Gubernur Sumbar menyatakan, humas dalam tugasnya bagaiman mengelola pemberitaan pemerintah dengan baik, terutama untuk mensosialisasikan berbagai progam dan kegiatan pembangunan daerah.
“Pemberitaan yang disampaikan humas diharapkan mampu memberikan rasa aman dan nyaman dalam aktifitas sehari-hari. Dengan pemberitaan itu juga masyarakat dapat mengetahui apa-apa yang dikerjakan pemerintah, sehingga dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi masyarakat ikut berpartisipasi”,ujar Irwan Prayitno saat memberikan pengarahan umum pada acara Pertemuan Rakor Kehumasan di Covention Hall Bukit Lampu Kota Padang, Kamis (5/3/2020).
Irwan Prayitno juga menyampaikan, tahun 2020 Sumatera Barat akan banyak menyelenggarakan event-event nasional yang sebahagian besar akan di hadiri presiden.
“Ada MTQ yang akan dihadiri lebih dari 100 ribu masyarakat menyaksikan dan mendengar lantunan ayat-ayat suci Al Qur’an. Ada acara penas tani dengan kedatangan lebih 50 ribu petani se Indonesia berkumpul. Peringatan Harganas dan hari anak anak nasional. Dimana event ini juga akan dibuka secara resmi oleh presiden Republik Indonesia”, ungkapnya.
Kemudian Irwan Prayitno juga menyampaikan ada event Tour de Singkarak , MTGT yang dihadiri tiga negara Malaysia, Thailand dan Indonesia.
” Event MTGT, dimana Indonesia ditunjuk sebagai penyelenggara dan menempatkan Sumbar sebagai tuan rumah”, terangnya.
Irwan Prayitno juga mengatakan kemudian Pengnyelenggaraan pemilihan kepala daerah (Pilkada), sebagai pesta demokrasi rakyat dalam menentukan kepemimpinan daerah, pasangan Gubernur, Bupati dan Walikota.
” Saat ini di Sumbar penyelenggaraan pilkada 13 kabupaten /kota serta Gubernur dan Wakil Gubernur, tentunya ini menjadi yang sangat istimewa dan akan menyerap banyak tenaga dan pikiran dalam kontek humas menjaga stabilitas informasi pembangunan daerah. Menjaga agar tidak terjadi gejolak yang merusak tataran demokrasi itu sendiri”, katanya.
Karena dalam pillada dalam pengalaman sebelumnya akan banyak ada pemberitaan berbagai media, apakah itu media masa, media sosial dan sarana media lainnya.
“Akan ada munculnya pemberitaan hoax, fitnah dan kampanye yang berlebih-lebihan menebar isu bahkan hingga adanya ujar kebencian. Hal-hal demikian jika ada berhubungan dengan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, humas mesti juga bersuara meluluskan agar masyarakat tidak resah dan mengurangi salah paham”, serunya.
Discussion about this post