UtusanIndo.com,(Sawahlunto)- Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (Ombilin Coal Mining Heritage Sawahlunto), yang baru saja ditetapkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa – Bangsa (UNESCO) sebagai situs warisan dunia menyambut kedatangan pembalap, tim official dan kru iven sport tourism Tour de Singkarak (TdS) ke 11, Selasa (5/11).
Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto, sebelumnya, resmi ditetapkan sebagai warisan dunia UNESCO melalui sidang UNESCO pada sesi ke-43 Pertemuan Komite Warisan Dunia di Kota Baku, Azerbaijan pada Sabtu siang, 6 Juli 2019.
Dengan demikian, dampak utama yang akan diperoleh kota Sawahlunto adalah, peningkatan promosi pemasaran bidang kepariwisataan dilevel internasional.
Walikota Sawahlunto, Deri Asta menyebutkan, animo masyarakat Kota Arang menyambut kedatangan tamu kehormatan pada iven TdS tahun ini, tak kalah jika dibandingkan dengan animo pada tahun sebelumnya.
“Momen kedatangan tamu para pembalap mancanegara, peserta TdS ini, kita manfaatkan untuk mempromosikan dan menjual wisata maupun produk lokal Sawahlunto. Kita baru beberapa bulan ini ditetapkan oleh UNESCO sebagai world heritage, ini menjadi salah satu jualan utama kita kepada para tamu yg datang, bagaimana mereka melihat dan merasakan suasana di kota tua yang menjadi kunci warisan pertambangan batubatara Ombilin,” kata Deri Asta, Selasa (5/11).
Menurut Deri Asta, Pemko Sawahlonto berharap, sebagian para tamu yang datang, dapat menginap di Sawahlunto dan menjelajah spot-spot destinasi unggulan. Sehingga, mereka tertarik untuk kembali lagi, atau pun menceritan tentang world heritage Sawahlunto ini pada teman – teman mereka di negara masing – masing.
“Harapan lain kita, pasca TdS ini, dapat meningkatkan inovasi dan juga atlet yg ikut. Sehingga dengan inovasi tersebut ada daya tarik baru yg muncul, itu yang bisa memacu kembali daya tarik bagi peserta dan penonton,” tutup Deri Asta.
Diketahui, etape IV TdS 2019, mengambil rute Kabupaten Dharmasraya-Kota Sawahunto, hanya menyisakan sebanyak 86 pembalap.
Delapan pembalap atas nama Jinggo Tabayoyong, Amirhossein Jamshidian Ghalehsefidi, Jetsada Janluang, James Jober, Phyuth Youen, Joshua Harris, Mahdi Rouzbahaneh dan Arri Pratama, kemungkinan besar tidak bisa ikut serta memperkuat tim mereka karena pada etape sebelumnya tidak dapat melanjutkan jalannya perlombaan, terutama Mahdi Rouzbahaneh dan Arri Pratama yang terkena diskualifikasi.
Pada etape ke IV ini, karakteristik medan lintasan sangat berbeda jika dibandingkan dengan lintasan pada etape ketiga yang memiliki karakter jalur yang cukup extrem. Banyak pendakian, penurunan dan tikungan yang tajam.
Makanya, etape dengan menjajal jalan lintas Sumatra, sedikit agak monoton. (Tim Media TdS 2019)
Discussion about this post