UtusanIndo.com,(Padang) – Di Jogyakarta, becak saja tidak berani melangar. Mereka rapi di parkiran. Kalau penuh yang lain harus jalan, begitu juga andong rapi dan teratur pakai baju khas Jogya di sepanjang jalan Malioboro sampai ke titik nol KM dan ke arah Tugu.
Tak hanya itu,tidak satupun pedagang melanggar aturan memakai badan jalan apalagi trotoar untuk berjualan. Semuanya taat dan sadar tanpa harus dijaga.
“Dari seluruh Indonesia orang datang dan belanja. Putaran uang puluhan miliar tiap hari, ekonominya stabil. Pemilik toko buka dan bergairah jual belinya sampai jam 22.00 WIB. Kita kapan sadar wisatanya,”ujarnya Senin, 7 Oktober 2019.
Pansus I DPRD Kota Padang melakukan kunjungan kerja ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Banyak hal yang dipelajari di daerah yang dipimpin Sultan Hamengkubawana X tersebu.
Anggota Pansus I, Budi Syahrial mengungkap, jika Kota Padang, khsusunya kawasan Pasar Raya ingin sebagai wisata belanja yang rapi, maka Kota Padang harus meniru ketaatan dan ramahnya warga Yogyakarta.
“Jika kita mau menjadikan kawasan Pasar Raya, mulai dari Air Mancur sampai dengan Permindo sebagai tempat wisata belanja yang rapi dan tidak “bacilapuik” harusnya meniru ketaatan dan ramahnya warga Jogyakarta,” ujarnya. (chan)
Discussion about this post