UtusanIndo.com,(Padang) – Pemerintah Kota Padang mengikuti Kompetisi Pelayanan Prima dan Inovasi Pelayanan Publik tingkat Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tahun 2019. Penilaian tersebut diawali dengan kunjungan lapangan dari Tim Penilai Inovasi Unit Kerja Pelayanan Publik (UKPP) Sumbar yang di sambut langsung Wali Kota Padang Mahyeldi di Aula Kantor Dinas Sosial, Jumat (29/3).
Adapun Tim Penilai yang hadir antara lain Ketua Tim Drs Dahnil Aswad MSi (YLKI Sumbar) beserta anggota Prof. Dr. Edi Safri, Sawir Pribadi (pers), Dr Ria Ariany MSi (Unand), Zikri Alhadi SIP MA (UNP) dan Pejabat Biro Organisasi Sekretariat Provinsi Sumbar. Sementara Wali Kota Mahyeldi bertindak menyampaikan ekspos langsung tentang penanganan anak jalan melalui pola pembinaan terpadu di Kota Padang. Juga hadir dikesempatan itu Komandan Batalyon 133 Yudha Sakti Endik H.S, Plt Kepala Dinas Sosial Afriadi serta lainnya.
Dalam eksposnya Mahyeldi memaparkan mulai dari visi dan misi Kota Padang, visi dan misi, motto dan maklumat serta 33 standar operasional prosedur (SOP) Dinas Sosial Kota Padang yang diantaranya berkaitan tentang Anak Jalanan.
“Untuk pembinaan anak-anak jalanan, kita di Kota Padang sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) No.1 tahun 2012 Pasal 6 yang meliputi usaha preventif, represif dan rehabilitasi,” tuturnya.
Mahyeldi pun juga mengharapkan dengan upaya yang dilakukan selama ini akan berkurangnya jumlah anak jalanan. Sehingga tak ada lagi yang mengikuti pergaulan yang salah alias kembali menunaikan hak-haknya untuk mendapatkan penghidupan dan pendidikan yang layak.
Diantara upaya yang dilakukan yakni melaksanakan pembinaan mental anak jalanan melalui pola pembinaan terpadu dengan dukungan anggaran dan juga sarana prasarana untuk melakukan pembinaan. Selain itu melaksanakan sosialisasi dalam usia sekolah terhadap bahaya menghisap lem dan napza lainnya serta meningkatkan nilai kesetiakawanan sosial dan rasa nasionalisme bagi anak.
“Pendekatan strategis dalam penanganan anak jalanan ini kita lakukan yaitu melalui pola pembinaan terpadu. Diantaranya melakukan kerjasama dengan Batalyon Infanteri (Yonif) 133/Yudha Sakti serta didukung pihak terkait lainnya. Upaya itu kita lakukan sejak awal Agustus 2017 lalu dengan membina anak jalanan sebanyak 39 orang terdiri dari anak jalanan sebanyak 21 orang dan anak genk motor/tawuran sebanyak 18 orang. Dilanjutkan kegiatan kedua pada September 2018 dengan membina anak jalanan sebanyak 25 orang terdiri dari anak jalanan 8 orang dan anak punk 17 orang,” jelasnya.
Seperti diketahui ungkap wako, untuk latihannya dilaksanakan beberapa hari, dengan jadwal yang sangat padat mulai dari bangun pagi jam 04.00 sampai jam 10.00 malam. Semuanya dilatih pelatih Yonif 133/Yudha Sakti bagaimana disiplin militer, cara berbicara, cara bertingkah laku ala militer, cara menjawab salam, yang penting lagi dalam kelompok ini dibangun jiwa korsa (kekompakan), suka dan duka dihadapi bersama satu yang bersalah semua mendapat hukuman.
“Diharapkan melalui latihan ini dapat menumbuh kembangkan kesadaran pribadi maupun kelompok , memiliki kemauan untuk maju, memiliki kemauan yang kuat untuk berubah dan tidak lagi dicap sebagai anak jalanan. Alhamdulillah, Dirjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI juga menyatakan “baru Padang yang perdana untuk keterpaduan penanganan anak jalanan dengan stakeholder terkait,” tambahnya lagi.
Lebih lanjut orang nomor satu di Kota Padang itu mensyukuri inovasi yang dilakukan Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Sosial beserta tim dalam pembinaan anak jalan secara terpadu sejauh ini masuk nominasi penilaian di tingkat provinsi. Sebagaimana permasalahan-permasalahan ini riil merupakan masalah riil dimana saja di negara ini. Baik masalah anak jalanan, ngelem, narkoba, tawuran, genk motor dan lain-lainnya.
“Maka untuk itu, dengan penilaian ini semoga akan memberikan penyempurnaan-penyempurnaan sehingga ke depan upaya yang kita lakukan lebih maksimal lagi. Dengan harapan, semua penyimpangan-penyimpangan dapat kita minimalisir untuk masa-masa yang akan datang tentunya,” imbuh wako mengakhiri sambutan dan eksposnya.
Dikesempatan itu melengkapi penilaian juga dilakukan testimoni penyampaian dari putra Yudha Sakti beserta para orang tuanya dan dua orang pelatih putra Yudha Sakti dari Yonif 133/Yudha Sakti.(hms)
Discussion about this post