UtusanIndo.com,(Padang) – Wakil gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengatakan,
perjuangan Chatib Sulaiman merupakan seorang pahlawan Sumbar yang pantas juga sebagai pahlawan nasional.Berjuang untuk kemerdekaan Indonesia dalam PDRI pada tanggal 22 Desember 1948 – 13 Juli 1949 dipimpin Syafruddin Prawiranegara.
“perjuangan Chatib Sulaiman dapat dihargai menjadi pahlawan nasional.Tidak hanya sebatas nama jalan saja,” ujar Nasrul Abit disaat acara seminar nasional, bedah buku dan pengusulan pejuang kemerdekaa Chatib Sulaiman jadi pahlawan nasional, di ruang Dilo Telkom Witel Padang, Sabtu, 19 Januari 2019.
Menurut Nasrul Abit, Chatib Sulaimam gugur pada saat itu dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dengan dipercayainya Chatib Sulaiman sebagai Ketua Markas Pertahanan Rakyat Daerah dalam struktur PDRI.Belanda melakukan penyerangan, sehingga ada 69 pejuang yang gugur termasuk salah satunya Chatib Sulaiman.
“Harus ada langkah-langkah yang bisa memperjuangkan Chatib Sulaiman menjadi pahlawan nasional,”ujarnya.
Ketua Yayasan Khatib Sulaiman, Sudarman Khatib Datuak Babangso mengatakan, Peristiwa Situjuah adalah mata rantai yang tak bisa dipisahkan dengan eksistensi Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) 1948-1949 di Sumatera Tengah.
“sebagai wujud penghormatan kepada perjuangan Chatib Sulaiman, beberapa ruas jalan utama di berbagai kota diberi nama jalan seperti di Kota Padang, namun dalam penulisannya perlu diluruskan yang selama ini Khatib Sulaiman diganti dengan Chatib Sulaiman,”ujarnya
Dijelaskan Sudarman, salah satu tujuan seminar ini adalah mengingatkan kembali kepada generasi muda akan sejarah perjuangan kemerdekaan Chatib Sulaiman dan menjadikan Chatib Sulaiman sebagai pahlawan nasional, serta bedah buku tentang Chatib Sulaiman juga selain itu, ada dua buku tentang Chatib Sulaiman.
Adapun buku yang akan dibedah yaitu buku Berjuang Dan Gugur untuk review Kemerdekaan Indonesia karya Hikmat Israr dibedah Hasril Chaniago (Wartawan Dan peminat Sejarah) Dan buku karya Fikrul Hanif Sufyan berjudul Sang Republiken (Biografi Chatib Sulaiman 1924-1949) dianalisis Mestika Zed (Guru Besar Sejarah UNP).
Tampak acara dihadiri Wakil Bupati Limapuluh Kota, keluarga dari Chatib Sulaimna, Asvi Warman Adam sejarawan dan peneliti dari LIPI, Wannofri Samry Ketua MSI Sumbar dan Amril Amir Ketua DHD 45 Sumbar.(APJ)
Discussion about this post