UtusanIndo.com,(Padang) – Menyikapi kondisi ini pemkab Pesisi Selatan tahun 2010-2015 telah melakukan pemekaran nagari hingga saat ini 35 % jumlah nagari di Sumbar itu ada di Pesisir Selatan sebanyak 182 nagari. Saat ini siapa yang ingin memekarkan nagari pintu kita buka lebar silahkan berurusan dengan Biro Pemerintahan, kita tidak bermaksud merusak adat hanya mengembangkan daerah administrasi untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat sekaligus percepatan pembangunan daerah.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubenur Nasrul Abit ketika memberikan sambutan pada acara Musyawarah Nasional (Munas) Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) 2018 di Universitas Negeri Padang (UNP), Senin (27/8/2018).
Munas BUMD 2018 ini mengusung tema ‘Berbeda, Bekerjasama untuk Kedaulatan Ekonomi Desa, tanggal 26-29 Agustus 2018.
Hadir dalam kesempatan itu, Dirjen pemberdayaan masyarakat desa, Taufik Madjid, Direktur Pengembangan Usaha Ekonomi Desa, Nugroho Negoro, Stafsus Mendes: Febby Dt. Bangso nan Putiah, Haryono Suyono, mantan Menteri BKKBN, Ketua DPRD, Danrem, Rektor UNP, Ketua Tim Pagar Bumdes, Ketua Forum Bumdes/Bumnag Sumbar, Kadis Pemberdayaan Masyarat Desa Prov Sumbar, Kadis Pemberdyaan Masyarakat Desa Kab/Kota, Kepala Desa/Wali Nagari se-Sumbar
Wagub Nasrul Abit lebih lanjut menyampaikan, dari 928 Nagari/Desa sekarang di Sumbar. Silahkan datang ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat Daerah (PMD) cari tahu di mana posisi nagari kampung halamannya.
“Saat ini di Sumatera Barat status nagari yang mandiri 16 nagari, yang telah maju 112 nagari,yang sedang berkembang 484 nagari, yang tertinggal 198 nagari, dan yang sangat tertinggal 18 nagari,” ungkapnya.
Wagub Nasrul Abit juga mengharapkan, dengan adanya forum ini dan adanya dana desa ini, tentu akan mampu meningkatkan status desa dan nagari. Kepada walinagari agar memanfaatkan forum ini dengan membuat terobosan-terobosan pembangunan dalam upaya memajukan nagari masing-masing.
Dari 18 nagari sangat tertinggal, infrastrukturnya pasti kurang sekali, dimana hak dasar masyarakat yang harus kita tangani dengan baik karena fasilitas yang masih minim.
Harapan kami, bagaimana yang sangat nagari tertinggal ini menjadi fokus kita mengangkat nagari tersebut sejajar dengan nagari dan desa yang telah maju.
Khusus Sumbar, saya memang ditugaskan oleh pak Gubernur dapat menuntaskan daerah yang sangat tertinggal untuk dipriotaskan pembangunannya. Kita tentu ada sinergitas dengan pemkab sehingga persoalan mendasar dalam pembangunan nagari dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
“Mari kita berjasama dan peduli dengan daerah-daerah tertinggal, ada 2,5 Triliun masuk dana desa ke Sumbar selama 3 tahun ini. Kemudian Bumdes juga masuk 11 Miliar, sekarang bagaimana kita mengelola dana itu secara baik dan terarah untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Nasrul Abit.
Discussion about this post