UtusanIndo.com,(SOLSEL) – Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Solok Selatan (Solsel), makan bajamba dalam agenda halal bihalal di Puncak Pekonina, Nagari Alampauhduo, Solsel.
Hal itu diupayakan untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama pengurus dengan anggota, sehingga diharapkan kedepannya agar lebih kompak lagi. Dan saling menjaga rasa kebersamaan di dalam melaksankan tugas profesi sebagai jurnalistik daerah.
“Memang sudah kita agendakan sebelum lebaran, bagi wartawan yang mudik. Maka di hari ini berkumpul bersama kembali dan diharapkan tetap kompak dalam tugas dan fungsi sebagai wartawan,” ungkap Ketua PWI Solok Selatan, Hendrivon usai makan bajamba, Senin (25/6) di Puncak Pekonina.
Dia menjelaskan, sudah saatnya wartawan di daerah ini tetap solid dan menjaga marwah PWI sebagai induk organisasi yang sudah dibentuk pengurus terdahulu.
Maka diharapkan Hendrivon, jangan ada saling tuding menuding serta sikap memecah belah di tubuh wartawan di Solsel. Karena bila wartawan kompak, maka wartawan itu akan lebih dihargai dan di hormati banyak orang.
Terutama para narasumber yang jadi alat kebutuhan dalam karya dunia jurnalistik di daerah sarantau sasurambi ini.
“Maka mari saling menghargai dan menjaga nama pers di tengah masyarakat. Agar kita insan pers lebih dihargai dan dihormati oleh kalangan narasumber kita,” terang pria 48 tahun itu.
Kedepannya, Hendrivon dan pengurus PWI bakal terus upayakan tamu tamah dengan seluruh pejabat daerah, pihak perbankan, perusahaan, partai politik dan lainnya.
Program setiap kedinasan perlu gali dan sejauh mana persentasenya yang telah terakomodir. Dengan cara tamu ramah dengan awak media katanya, akan dapat dinilai sejauh mana keberhasilan para pejabat daerah dalam melaksanakan kegiatan pembangunan.
“Lewat ini, kita bisa melihat dan mengamati sejauhmana program setiap instasi pemerintahan di Solsel berjalan. Ini demi kemajuan daerah,” sebut ayah tiga anak itu.
Sementara, Bustanul Deno Wartawan Senior Daerah Solsel menambahkan, defenisi dalam ramu ramah dengan pihak narasumber, sebagai bentuk menggali sejauhmana keberhasilan program yang dirancang oleh setiap kedinasan.
Maka lewat program PWI, sebuah bentuk dorongan dalam pembangunan daerah. Karena sudah 14 tahun usia Kabupaten Solsel, dan sudah semestinya bisa setara dengan daerah lainnya.
“Nanti kita bisa memberi masukan, sebagai dorongan dalam memajukan daerah. Karena sudah 14 tahun usia kampung kita ini, namun masih bertengger status daerah tertinggal. Imeg ini mesti harus terhapuskan daerah,” katanya.(Henly)
Discussion about this post