UtusanIndo.com,(Jakarta) – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo mengatakan bahwa Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Mandiri berperan signifikan dalam mendongkrak pendapatan perekonomian masyarakat, khususnya daerah yang memiliki potensi alam.
Eko mencontohkan desa Bejiharjo, Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, yang beberapa hari lalu dikunjungi langsung objek wisatanya, Goa Pindul. Di Desa Bejiharjo ini, BUMDes didorong untuk pengelolaan daerah wisata. Dana desa juga bisa digunakan untuk homestay.
“Kita bisa libatkan dunia usaha. Pemerintah berharap dana desa sebagai stimulus saja. Dengan memanfaatkan potensi alam, BUMDes tersebut menjadikan objek wisata Goa Pindul sebagai primadona wisatanya,” katanya, kepada Gatra.com, Minggu (27/5).
Menurut Eko, BUMDes Maju Mandiri ini sudah berpenghasilan Rp 5,8 Milyar per tahun. Dia yakin wilayah tersebut akan mampu berkembang lebih pesat lagi jika diperkuat dengan promosi yang lebih luas.
Untuk itu, diharapkan agar pemerintah daerah, pemerintah desa, dan masyarakat semakin sinergis membangun dan mempercantik kawasan wisata Goa Pindul.
“Saya ke sana dan melihat langsung Goa Pindul. Kalau bisa, destinasi-destinasi wisata seperti ini dipotret lalu dibuat artikel dan dimuat di majalah. Akan ada 50 juta orang yang melihat. Kalau 10% nya saja 5 juta, maka wisatawan akan melihat itu,” katanya.
Eko juga menjelaskan agar keberadaan situs-situs wisata juga dapat diperbaiki, dipelihara. Bahkan kalau perlu disediakan tempat sampah dan tempat makan yang lebih layak.
“Karena sarana yang ada dan pemerintah daerah yang komitmen bekerjasama kemudian ada masyarakatnya yang pekerja keras,” katanya.
Kabupaten Gunungkidul memiliki potensi sumber daya alam yang bagus. Dalam pendataannya, terdapat kawasan karst, pantai, dan gunung api purba. Ada pergeseran mata pencaharian bagi masyarakat Gunungkidul.
Dulu masyarakatnya banyak bertani, saat ini bergeser mengelola pariwisata. Kini pariwisata menjadi motor penggerak pembangunan dan bersinergi dengan sektor lain. Salah satunya, Goa Pindul sebagai wisata susur gua di pedesaan yang mampu membangkitkan ekonomi lokal. Hasil yang ada saat ini mampu mengurangi kemiskinan dari 23,2% menjadi 18,3% selama 3 tahun.
BUMDes Maju Mandiri mulai mapan dan semakin berkembang sejak tahun 2016. Terdapat sejumlah unit usaha yang dikelola oleh BUMDes ini, yakni objek wisata Goa Pindul, pengelolaan sampah, pasar desa, usaha persewaan, dan simpan pinjam.
Goa Pindul dikelola BUMDes bekerjasama dengan 11 kelompok sadar wisata dalam pelayanan wisatawan dan memperkerjakan 2.000 tenaga kerja. Adapun unit pengelolaan sampah dibangun menggunakan dana desa sebesar Rp 100 juta. Pemerintah darerah setempat bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada untuk pendampingan. Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup dan BRI juga turut membantu memberikan bantuan mesin pengolah. (Gatra/ridho)
Discussion about this post