UtusanIndo.com – Loris Karius bukanlah orang yang paling bersedih usai laga final Liga Champions 2017/18 antara Real Madrid melawan Liverpool. Meski dua blunder yang dilakukan kiper The Reds itu jadi salah satu faktor kekalahan Liverpool dari Madrid dengan skor 1-3, Karius bukan satu-satunya pemain yang merasa frustrasi.
Kegagalan di partai puncak, terlebih di kompetisi bergensi macam Liga Champions sudah pasti membuat para penggawa Liverpool selain Karius merasa hancur dan kecewa. Bahkan, bagi kapten Jordan Henderson, kekalahan di final memunculkan perasaan paling tidak mengenakkan selama karier sepak bola profesionalnya.
“Jelas saya merasa hancur, ini adalah perasaan terburuk yang pernah saya rasakan di sepak bola. Ini akan menyakitkan untuk beberapa waktu, tapi Anda harus terus melangkah maju. Piala Dunia segera bergulir. Banyak hal bergerak dengan cepat, Anda harus fokus dan melihat ke depan,” kata Henderson seperti dilansir ESPN.
“Secara keseluruhan, kami sebetulnya harus bangga atas pencapaian bisa sampai ke final. Kami sudah melakukan tugas dengan baik. Madrid bermain sangat fantastis malam ini dan layak untuk menang. Kami harus memberikan selamat kepada mereka,” tambahnya.
Keberhasilan Liverpool menejejak partai pamungkas Liga Champions 2017/18 memang cukup impresif. Bukan apa-apa, mereka tidak sekadar lolos ke final, tetapi juga sukses menjadi tim paling subur di turnamen dengan 41 gol.
Barisan serangan mereka yang diisi oleh trio Roberto Firmino, Sadio Mane, dan Mohamed Salah, menjadi trisula mematikan yang memberikan efek takut kepada barisan pertahanan lawan. Trio ‘Firmansah’ ini total mencetak 32 gol dari 41 gol Liverpool di Liga Champion.
Selain final Liga Champions, cemerlangnya Firmino, Mane, dan Salah, Liverpool pun punya catatan apik lain musim ini dengan munculnya pemain-pemain muda berbakat yang bisa jadi modal menjanjikan di masa depan, semisal Trent Alexander-Arnold dan Andrew Robertson. Berangkat dari kondisi ini, Henderson juga meyakini Liverpool tengah berada di trek yang benar untuk menuai kembali kejayaan.
“Sulit bagi saya untuk mengatakan kami harus belajar dari pengalaman. Tapi, itulah yang harusnya kita lakukan di hari ini dan minggu-minggu selanjutnya. Kami punya tim yang masih muda, tim dengan penuh pemain bagus yang pantas mendapatkan prestasi lebih. Kami sebetulnya bagus bisa sampai di final dan sekarang kami harus terus berkembang agar lebih sukses di masa depan,” papar Henderson.
“Kami sedang berada di jalur yang benar. Hanya tim yang benar-benar bagus bisa ada di final Liga Champions, jadi kami harus memastikan ini bukanlah final terakhir kami, kami harus ada di final-final yang lain dan memenangi trofi.”
“Kami punya pemain bagus dan akan semakin kuat. Saya percaya dengan tim ini, saya percaya pada manajer. Saya yakin kami sedang berkembang di jalur yang tepat. Di kondisi saat ini memang sulit berbicara seperti itu, tapi itulah kenyataannya. Itulah yang saya rasakan dan kami harus membuat itu semua terwujud,” pungkas pemain berusia 27 tahun itu.
Discussion about this post