UtusanIndo.com,(PESISIR SELATAN) – Ratusan peserta dari 20 nagari di kecamatan IV Jurai kabupaten Pesisir Selatan melaksanakan malamang bersama dalam menyemarakan Hari Jadi Pessel ke 70 dan festival langkisau yang ke 16 di Pessel, kegiatan malamang tersebut dilaksanakan di sepanjang pantai Sago kecamatan IV Jurai Pessel,Senin(16/4).
Tingginya antusias masyarakat, terutama dari perangkat nagari serta dari berbagai organisasi wanita yang ada di nagari,terbukti berbagai lamang hasil karya kaum ibu di tampilkan antara lain, lamang jagung, lamang ketan pulut, lamang durian, lamang pisang dan lainnya, bahkan bupati Pessel Hendrajoni dan forkopinda Pessel merasa puas ketika mencicipi rasa lamang yang dibuat oleh kaum ibu tersebut
Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni merespon positif kegiatan malamang yang dilakukan oleh perangkat nagari IV Jurai tersebut, bahkan mengajak masyarakat agar budayakan tradisi malamang sebagai warisan orang tua perlu dilestarikan di setiap nagari,kemudian bupati memberikan apresiasi kepada camat IV Jurai Pessel Salman Alfarisi yang telah mampu merangkul nagari melakukan kegiatan malamang basamo dalam mengisi alek gadang ulang tahun daerah Pessel Selatan yang ke 70 ini .
Menurutnya, kegiatan malamang salah satu tradisi turun temurun di tengah masyarakat, terutama dalam menghadapi hari besar islam,setiap keluarga memilih membuat lamang untuk komsumsi keluarga dan untuk hajatan (doa’) bersama ketika memasuki hari baik, seperti bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri,maka budaya malamang perlu diberdayakan dan dilestarikan,dengan melaksanakan melamang bersama, setidaknya akan dapat menjalin ukhuwah islamiyah antar kaum ibu yang ada di kecamatan.
Bupati Hendrajoni menambahkan, kegiatan melamang diharapkan pada Hut Pessel ke 71 nanti lebih semarak lagi, bahkan terpanjang dan terbanyak serta mampu mendapatkan rekor Muri, lamang merupakan salah satu jenis makanan yang memiliki rasa enak dan gurih, apalagi bila di komsumsi dengan buah durian dan pisang rasanya sangat enak sekali serta disukai oleh keluarga.
Perangkat Nagari Koto Rawang Riri dan Ochin yang juga sebagai peserta melamang merasa banga, melalui kegiatan malamang bersama ini, setidaknya juga akan dapat berbagai pengalaman dan pengetahuan tentang cara membuat lamang yang enak,selama ini tradisi malamang biasanya dilakukan oleh masyarakat ketika menyambut hari besar islam,acara kematian dan lainnya, bahkan makanan ini salah satu jenis makanan yang disukai oleh masyarakat
Setiap peserta menampilkan 20 batang sampai 40 batang lamang yang dimasak bersama oleh perangkat nagari dalam satu hamparan, lamang merupakan jenis makanan yang terbuat dari beras ketan yang telah diberi bumbu masak serta air santan kelapa yang dimasukan ke dalam buluh bambu yang sudah dilapiskan dengan daun pisang, beras ketan yang sudah diberikan bumbu masak tersebut dimasak dengan cara dipanaskan dengan bara api sampai matang. (humaspessel)
Discussion about this post