UtusanIndo.com,(Padang) – Kementerian Perdagangan terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan para pelaku usaha untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok), terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) 2018. Untuk memastikan harga dan pasokan bapok di daerah aman sebelum bulan puasa, hari ini, Rabu (11/4) Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Kemendag Dody Edward hadir dalam rapat koordinasi daerah (rakorda) di Padang, Sumatra Barat.
“Hasil pemantauan pasar tradisional di Bukittinggi dan Padang menunjukkan harga bapok relatif stabil dan pasokan aman dalam beberapa bulan kedepan, untuk itu Kemendag bersama pemda setempat harus bekerjasama menjaga stabilitas harga dan ketersedian pasokan”, kata Dody.
Rakorda hari ini di Padang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan sebagai tindak lanjut arahan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pada Rakornas HBKN di Bandung pada 23 Maret 2018.
Dalam Rakornas tersebut, Mendag menjelaskan empat langkah strategis yang telah disiapkan Kemendag dalam menyambut HBKN tahun ini.
Pertama, melalui penguatan regulasi yaitu pendaftaran pelaku usaha bapok; harga acuan dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras; penataan dan pembinaan gudang; serta perdagangan antarpulau.
“Sejauh ini, tercatat para pedagang yang mendaftarkan usahanya di Kementerian Perdagangan masih terus kita dorong, ini tentu karena banyaknya kebijakan yang baru sehingga kita perlu terus menerus memfasilitasi sehingga kebijakan tersebut dapat diketahui secara luas oleh masyarakat.” ungkap Dody.
Kedua melalui Penatalaksanaan, yaitu melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Pemerintah Daerah, instansi terkait, dan pelaku usaha; fasilitasi dengan BUMN & pelaku usaha; serta penugasan BULOG.
Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) di 34 provinsi akan dijadwalkan pada (H45)-(H-30) puasa.
Langkah Ketiga, melalui Pemantauan dan Pengawasan yang akan dilakukan oleh Eselon I Kementerian Perdagangan beserta jajarannya bersama dengan Satgas Pangan di seluruh wilayah Indonesia untuk memastikan ketersediaan pasokan, stabilisasi harga termasuk menjamin pendistribusian bahan pokok.
Dalam Rakorda, Dody menyampaikan harapannya kepada Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, “mulai sekarang perlu diantisipasi, apalagi saat ini sudah H-33 kita perlu pastikan kecukupan pasokan, dan harga yang stabil di Sumatra Barat”, kata Dody.
Keempat melalui Upaya Khusus, yaitu penetrasi pasar ke pasar rakyat dan toko swalayan. Berdasarkan hasil pemantauan per 09-11 April 2018, harga bapok di Bukittinggi dan Padang relatif stabil. Tercatat harga di pasar tradisional untuk beras Rp12.000/kg, minyak goreng curah Rp11.000/liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp12.000/kg, merah keriting Rp38.000/kg, bawang putih Rp32.000/kg, bawang merah Rp32.000/kg, dan telur ayam ras 21.600/kg.
Pasokan beras di gudang BULOG Divre Sumatra Barat mencapai 15.000 ton, untuk enam bulan kedepan cukup memenuhi kebutuhan memasuki puasa dan Lebaran.
Selain itu, pada saat kunjungan ke toko swalayan yang terkoneksi dengan distribution center mereka menjual harga sesuai HET. Sementara Kemendag memberikan teguran lisan kepada ritel lokal di Bukittinggi dan Padang, yang menjual harga bahan pokok diatas HET dan juga menyarankan kepada toko ritel untuk memasang spanduk/standing banner yang memuat informasi ketersediaan beras, minyak goreng kemasan sederhana, gula dan daging beku sesuai HET.
Patuhi HET Beras dan Pendaftaran Distribusi Bapok
Dalam Rakorda, Dody menyampaikan agar seluruh instansi dapat bekerjasama menjalankan kebijakan mengenai harga eceran tertinggi (HET) beras untuk pasar tradisonal, toko swalayan, dan tempat penjualan eceran lainnya sesuai Permendag Nomor 57/M-DAG/PER/8/2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Beras.
“Pelaku usaha yang menjual harga beras melebihi HET dikenai sanksi pencabutan izin usaha oleh pejabat penerbit, setelah sebelumnya diberikan peringatan tertulis,” kata Dody menegaskan.
Pemantauan harga dilakukan di Pasar Bawah, Bukittinggi, Pasar Raya, Pasar Siteba, Padang serta di beberapa toko swalayan lokal di Kota Bukittinggi dan Padang. Dalam pemantauan tersebut, diketahui harga stabil dan pasokan aman.
Namun para pedagang beras di pasar tradisional, menginginkan agar BULOG secara kontinyu memasok beras medium untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pemantauan harga di Pasar Raya dan pembukaan Rakorda HBKN 2018 (11/4) di pimpin langsung oleh Gubernur Sumatra Barat, Irwan Prayitno.
Dalam sambutan pembukaan Rakorda, Gubernur Sumbar menegaskan kembali bahwa pasokan dan harga bahan pokok secara umum tersedia dan stabil sehingga para ibu bisa tersenyum dan masyarakat umum dapat khusyuk dalam menjalankan ibadah Puasa Ramadhan dan menyambut Idul Fitri 1438 H.(relis)
Discussion about this post