UtusanIndo.com,(Padang) – Direktur Bank Nagari Dedi Ihsan, mengatakan, RSUD merupakan salah satu intitusi pelayanan publik pemerintah. Pemberian kredit kepada BLUD seperti halnya rumah sakit merupakan salah satu bentuk pengembangan produk kredit bank, Karena RSUD yang masuk dalam BLUD adalah masuk dalam badan usaha yang bersifat khusus dan potensial untuk dibiayai.
“Rumah sakit dituntut untuk dapat melayani masyarakat dapat berkembang dan mandiri serta harus mampu bersaing dan memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau”, Ujar Dedi Ihsan, saat acara edukasi, Sosialisasi dan Gathering Pemanfaatan Produk Kredit, Dana dan Layanan Perbankan dengan pemangku kebijakan pelayanan kesehatan se Sumbar, di Hotel Mercure, Senin, (2/4/2018).
Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau Bank Nagari menawarkan pembiayaan atau kredit kepada rumah sakit umum daerah (RSUD) yang utama sudah memiliki masuk kedalam badan layanan umum daerah( BLUD).
Rumah sakit merupakan salah satu pelayanan publik memegang peranan penting bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Dikatakan, Dedi Ihsan, pemberian kredit kepada BLUD dalam bentuk RSUD dinilai memiliki beberapa keuntungan bagi Bank selain menjamin pengembalian kredit yang lebih aman.
“Diantaranya kinerja RSU/RSUD dari sebelum BLUD dan menjadi BLUD menunjukkan tren yang lebih baik, fleksibelitas dalam mengelola anggaran , menjalankan anggaran dan menjalankan proses bisnisnya”, Ujarnya.
Rumah sakit juga berusaha memperbaiki kinerjanya baik keuntungan maupun pelayanan kepada masyarakat serta melakukan inovasi dan dan strategi dalam demi efesiensi maupun aktifitas keuangan dan pelayanan
Dijelaskannya, Provinsi Sumatera Barat memiliki tiga puluh rumah sakit pemerintah dua puluh enam telah BLUD dan 42 rumah sakit swasta .
Sebagian masih tipe C dan semua kepala daerah mengupayakan terus naik kelas naik kelas,Karena ingin memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan menjadi salah satu rujukan rumah sakit yang baik dan dan mampu memberikan kebangggaan kepada daerah.
Parameter kelas rumah sakit adalah soal kelengkapan fasilitas, peralatan, teknologi, sarana dan prasarana dan performance keuangan.
“Pendanaan kelengkapan fasilitas, peralatan dan teknologi sarana dan prasarana tersebut dalam waktu segera tentu tidak akan kuat apabila hanya mengandalkan sumber pendanaan APBD”, Katanya.
Sehingga muncullah alternatif sumber pembiayaan melalui kredit bank baik jangka pendek atau satu tahun anggaran dan kredit jangka panjang.
“Sebagai bank pemegang kas daerah apabila pembiayaan RSUD menggunakan kredit bank akan lebih tepat dan lebih mudah dilakukan di Bank Nagari, Karena RSUD juga diwajibkan oleh peraturan membuka rekening kas di bank umum sehingga transaksi dan monitoring keuangan antara pemda sebagai induk dari RSUD dengan RSUD itu dapat terlaksana dan terkelola dengan baik “, Katanya
Disamping itu sebagai pemegang saham Bank Nagari , maka kepala daerah akan mendukung sinergi antara dua institusi bisnis yang punya kepentingan dan konstribusi kepada daerah yang bersangkutan.
Sementara itu, Direktur kredit Bank Nagari mengatakan, pemberian kredit kepada BLUD diharapkan dapat mampu mengoptimalkan pencapaian kredit Bank Nagari sesuai Rencana Bisnis Bank (RBB) 2018- 2020.
“Angka ekspansi kredit 2018 ditargetkan Rp.18,24 triliun atau tumbuh Rp.1, 95 triliun dengan komposisi kredit produktif terhadap konsumtif 27,5 % :72 ,5% “, jelas Hendri yang murah senyum ini.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, mengatakan, Pemprov Sumbar mendorong kemitraan Bank Nagari dengan rumah sakit daerah di Sumatera Barat.seperti pemberian kredit modal kerja, kredit investasi dan menggelar perjanjian untuk layanan perbankan.
“Kita Pemprov Sumbar memfasilitasi supaya rumah sakit dapat untung, Dulu rumah sakit daerah milik pemerintah tidak bisa meminjam dana dari Bank, Karena aturan memang begitu, Sekarang ada peluang, Karena ada regulasi yang memungkinkan rumah sakit yang berstatus BLUD secara penuh mengembangkan yang salah satu sumber dananya dari perbankan, Maka sebab itu, kita harapkan Bank- nya adalah Bank Nagari”,Ujar Irwan yang disambut tepuk tangan hadirin.
Selain mengenalkan produk kredit kepada para direktur RSUD, dalam kesempatan itu juga diperkenalkan produk dana yakni Nagari Hospital Integrated Sistem yaitu jenis layanan yang terinegrasi dengan rumah sakit, disamping NHIS rumah sakit juga bisa menikmati layanan produk dan jasa perbankan lainnya seperti Co Branding dan penyaluran gaji secara langsung kepegawai.
Kemudian, mesin EDC , mesin elotronik yang dapat digunakan untuk transaksi pembayaran kepada rumah sakit dengan manfat untuk memproses non tunai menggunakan kartu pembayaran elektronik, juga sms banking, layanan informasi atau transaksi perbankan yang dapat diakses melalui ponsel, Nagari Virtual, Account, layanan bank yang memungkinkan rumah sakit mengindentifikasi transaksi dari mitra rumah sakit.
Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan peserta dapat mengetahui produk terbaru bank Nagari yaitu produk kepada BLUD , dengan mengetahui itu, maka peserta sosialisasi dapat lebih dini mempersiapkan segala persyaratannya.
Acara dihadiri Kepada dinas kesehatan Sumatera Barat,;kepala DPKAD Sumbar, pelaku usaha, konsultan dibidang kesehatan Dr.Kemal dan Dr.Lia dari rumah sakit Avisena Bandung, tim divisi kredit, mikro Banking, ,divvsi dana dan divisi terasury.(bs/advedtorial bankINagari)
Discussion about this post