UtusanIndo.com,(Bukittinggi) – Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, mengatakan, Pembangunan Sumatera Barat dari dahulu tidak pernah lepas dari sinegritas peran perantau dan ranah, sangat meningkat diri dengan rasa sayang ke kampung, ibunda, sanak famili keluarga dalam kaum. Apalagi jika seseorang diamanahi gelar pusaka Datuk yang memiliki kewajiban memperhatikan anak dan kemenakan kaum baik dikampung halaman maupun yang diranah.
“Saat ini pembangunan Sumatera Barat terus mengalami peningkatan yang senigfikan. Dari kunjungan wisata yang berkunjung ke Sumatera Barat tahun 2017 telah mencapai lebih dari 7,4 Juta pengunjung baik lokal maupun mancanegara”, Ujar Nasrul Abit diBukittinggi, Jum’at malam (30/3/2018).
Menurutnya Jumlah penerbangan laporan Angkasapura jumlah penerbangan telah mencapai 3,9 juta penerbangan tahun 2016. Ini lebih cepat dari prediksi angkasapura dengan kapasitas 2,4 Bandara Internasional Minangkabau (BIM) baru akan tercapai pada tahun 2020.
“Saat ini angkasapura telah berjanji akan meningkatkan kapasitas penerbangan menjadi 5,2 juta ditahun 2019. Dengan menambah bangunan dan fasilitas lainnya meningkatkan pelayanan BIM agar lebih baik lagi, karena BIM saat ini sudah penuh sesak dan saya ditugasi Pak Gubernur ,melepaskan tiga daerah tertinggal (Pasaman Barat, Solok Selatan dan Mentawai) lepas dari kategori daerah tertinggal, kemudian pembangunan pariwisata dan pengurangan angka kemiskinan”, Ujar.
Meningkatkan pembanguan daerah merupakan harga diri dan martabat masyarakat Sumatera Barat baik di ranah maupun di rantau. Karena dalam persaingan diera pasar global, fasilitas sarana dan prasarana daya saing Sumatera Barat masih perlu banyak yang dibenahi, hampir di 19 kabupaten dan kota termasuk tiga daerah tertinggal tersebut.
Hadir dalam acara ini Wamen ESDM, Arcandra, Kapolda Sumbar Irjen Pol. Fakhrizal, Anggota DPR-RI Mulyadi, Hakim MK Prof. Dr. Saldi isra, SH.MH dan beberapa tokoh minang lainnya.
Discussion about this post