UTUSANINDO.COM,(PADANG) – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan Sumbar Alwis, Mengatakan, Pembangunan gedung arsip yang representatif , Karena gedung arsip saat ini sudah mulai banyak yang bocor dan dinding keropos, Sehingga arsip-arsip daerah disini terancam rusak.
“Kita dari dinas ini, memiliki dua bidang yakni Perpustakaan dan Kearsiapan.Sementara itu perpustakaan sudah cukup maju selangkah,Namun arsip masih agak tertinggal padahal kedua bidang tersebut sama pentingnya”, Ujar Alwis kepada redaksi utusanindo (utusanindo.com) melalui keterangan tertulisnya, Minggu, (14/1/2018).
Menurut, Alwis, arsip sangat penting, Karena dari arsip itulah nanti generasi mendatang mendapatkan data-data apa yang terjadi di Sumbar sebelum. Apalagi arsip statis. Itu yang kami cemaskan rusak dengan kondisi gedung saat ini
“Dalam tata kolela Kearsiapan seyogyanya ada kantor dan depo (penyimpanan khusus), Karena faktor fasilitas hingga kini keduanya masih dilakukan dalam gudang yang sama. Sehingga dampaknya bisa mempengaruhi kesehatan petugas dan kerusakan pada arsip itu sendiri”, Ujarnya
Dijelaskan, Alwis, Kedepan gedung arsip menjadi prioritas. Sebab gedung-gedung kedinasan yang lain pasca gempa sudah selesai dibangun, seperti gedung dinas pangan sudah, LKAM dan gedung Dinas Kelautan.
“Tujuan keberadaan gedung representatif agar terwujud penataan arsip secara maksimal, Sehingga arsip terpelihara dengan baik, teratur, dan aman, mudah didapatkan kembali arsip yang dibutuhkan tersebut dengan cepat dan tepat, terhidari dari pemborosan tenaga dan waktu dalam kegiatan pencarian arsip yang dibutuhkan, kemudian untuk menjaga kerahasiaan arsip kelestarian arsip dan menyelamatkan arsip”, Kata Alwis sembari meminum segelas kopi di atas mejanya.
Ditambahkannya, Sekian tahun kedepan, kejadian hari ini atau sebelumnya akan sangat dibutuhkan, maka sayang sekali jika tidak dilakukan penyelamatan dari sekarang.
“Terhadap gedung yang kini digunakan, Sebagai antisipasi dengan keterbatasan anggaran, Dinasnya hanya bisa melakukan ganti atap untuk yang bocor dan mencat dinding yang sudah kropos.
“Kita sangat mengharapkan gedung ini dibikin baru, karena setalah gempa sudah sudah banyak gedung arsip rusak”, ujar Alwis.
Kemudian, Dijelaskannya, Anggaran pembangunan gedung bisa memakan dana sekitar 60 hingga 100 Miliar.
“Soal teknis tentu Dinas pekerjaan umum yang lebih paham, Kami berharap dinas pekerjaan umum juga mempritaskan ini, Sebab pada tahun ini anggaran untuk gedung arsip nihil. Kami juga berharap dalam perencanaan masuk sehingga tahun 2019 sudah bisa dilaksanakan”, Harap Alwis.
Saat ini untuk pembangunan gedung baru tanah sudah tersedia dengan kapasitas gedung empat lantai dibelakang gedung yang sekarang, tepatnya dibelakang Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Sumbar, Jln Pramuka.(bosn/Joni)
Discussion about this post