UTUSANINDO.COM,(PADANG) – Zaman Now adalah istilah yang populer dipakai sekarang istilah ini maksudnya adalah zaman sekarang,Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang harus kita lalui bahkan semenjak masih dalam kandungan. Pendidikan dalam islam adalah at-tarbiyah yang memiliki makna sebuah seni yang fleksibel yang berkembang dan merupakan amal yang memiliki tujuan membentuk karakter kebaikan sesuai fitrah manusia.
Seringnya kita mendengar istilah pendidikan, maka tidak asing lagi kita mendengar istilah pendidik. Istilah pendidik dipakaikan kepada orang yang mendidik. Nah berbicara tentang pendidik, pendidik pertama kita adalah orang tua. Rasulullah SAW. Bersabda bahwa “semua manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka orang tuanyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari). Karakter seorang anak bisa terbentuk tergantung bagaimana didikan orang tuanya semenjak kecil.
Tidak cukup pendidikan dari orang tua saja, Al-Quran juga menjelaskan objek pendidikan itu adalah yang pertama individu, kedua keluarga, dan ketiga masyarakat. Contoh pendidikan selanjutnya adalah seorang guru, nah siapa guru itu? Guru adalah orang yang sudah memiliki ilmu khusus yang di ajarkan kepada seseorang, guru dalam wikipedia indonesia artinya seorang pengajar suatu ilmu. Nah guru sebenarnya bukan hanya sekedar mengajarkan atau mentransferkan ilmunya saja, tapi seorang guru juga bertugas mendidik peserta didiknya.
Seiring perkembangan zaman maka karakter dan sifat orang semakin berkembang dan berbeda-beda, bagaimana seorang pendidik mengahadapi pesdik pada kenyataan zaman sekarang? Disini kita akan berbicara lebih jauh bagaimana orang tua dan guru itu menjadi seorang pendidik pada konteks zaman sekarang.
Pada kenyataannya seorang pendidik itu harus memberikan perhatian lebih lagi kepada peserta didiknya apalagi zaman sekarang dengan budaya luar yang sangat mempengaruhi kebiasaan. Seorang pendidik harus lebih maximal memberikan perhatian dan pembelajaran agar peserta didik tidak terpengaruh oleh budaya negatif yang menyimpang.
Sosial media yaang begitu tidak asing lagi kita dengar sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari kita. Sebagian kita yang hidup di zaman now pasti mengenal media sosial seperti youtube, facebook, line, whatsApp, instagram, dan lain sebagainya bahkan tidak bisa disebut satu persatu saking banyaknya sosmed itu tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan bahkan pendidik itu sendiri sekalipun harus mengerti hal tersebut, karena tak akan lepas dari keseharian peserta didik. Bahkan sebagian dari orang-orang zaman sekarang sangat ketergantungan dengan internet.
Sebagai pendidik pertama orang tua harus memperhatikan perkembangan zaman untuk perkembangan anaknya. Orang tua juga harus memberi perhatian lebih kepada anaknya. Apalagi ketika anak dalam masa menginjak remaja, karena pada umumnya pada masa remajalah seorang anak mulai bergaul lebih dengan lingkungan luar rumah. Sebenarnya juga seorang ibu yang hamil sudah bisa mendidik calon bayinya dengan cara sering membaca dan mendengarkan lantunan ayat suci Al-Quran yang di kategorikan mendidik sejak dini.
Nah pada zaman now memang sudah ada orang tua yang berhasil mendidik anaknya hingga menjadi anak yang berakhlak,beriman, berprestasi dan bahkan membanggakan nama Negara Indonesia ke tingkat dunia, namun tidak sedikit pula orang tua belum berhasil mendidik anaknya dengan baik. Sebagian orang tua mendidik anaknya dengan uang, memberikan apapun keinginan anaknya, akibatnya anak-anaknya menjadi manja berlebihan, dan tidak bisa hidup mandiri.
Orang tua tidak memperhatikan dengan siapa anakanya bergaul, memberi kebebasan tanpa batas kepada anaknya, membiarkan anaknya bergaul sesukanya tanpa memberi perhatian lebih dengan siapa anaknya itu bergaul, bahkan akibat dari itu anak-anak zaman sekarang tidak peduli nasehat orang tuanya sendiri yang terpenting kehendak mereka terpenuhi. Orang tua tidak mau lagi mengotrol anaknya bermain di sosial media yang pengaruh negatifnya sangat banyak. Panggilan yang cocok sekali buat kids jaman now kebanyakan micin. Hahah
Beranjak dari orang tua sebagai pendidik pertama, pendidik selanjutnya adalah seorang guru,nah bagaimana seorang guru sebagai pendidik zaman now? Memang pada masa sekarang ini guru-guru berlomba-lomba untuk mengukir prestasi dan membina karakter demi peserta didiknya. Contohnya di sekolah-sekolah unggul, yang mencetak anak didiknya bersaing di tingkat Internasional, dan menurut saya guru-guru yang mengajar di sekolah-sekolah unggul itu juga memanglah guru-guru pilihan dan sudah terseleksi.
Tapi tidak sedikit pula guru-guru zaman now yang cuma sekedar mentransfer ilmu bukan mendidik anak. Sebagaimana istilah pendidikan yang sudah dijelaskan di atas bahwa mendidik itu bukan sekedar mentransfer ilmu tapi mendidik adalah untuk mencapai tujuan pendidikan. Kebanyakan guru jaman now cuma sekedar mengejar materi yang telah ditetapkan. Seharusnya guru-guru harus mendekatkan diri kepada peserta didiknya.
Bergaul dengan peserta didiknya bisa dilakukan dengan berbagi cara, misalnya saja guru juga bisa bergaul melalui sosial media yang populer digunakan peserta didik.tapi jangan sampai malah gurunya yang berkelakuan lebay di social media sehingga anak muridnya juga berkelakuan seperti orang yang tak bermoral. Atau guru juga bisa memberikan tugas dan cara-cara pemanfaatan yang positif terhadap sosial media yang ada.
Dari kenyataan-kenyataan yang kita temui saat sekarang ini maka seharusnya pendidikan di indonesia ini harus di tingkatkan, apalagi dengan pengaruh-pengaruh dunia barat yang penuh kebebasan sudah marak di indonesia tercinta ini, dan seorang pendidiknya juga sangatlah berpengaruh untuk masa depan anak bangsa. Majulah pendidikan bangsaku, majulah pendidik bangsaku. Jadilah pendidikan dan pendidik zaman now yang berkualitas untuk zaman zaman yang akan datang.
Oleh : Sri Indiani Anjaswari Mahasiswa Semester V Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Imam Bonjol Padang
Discussion about this post